Setiap perusahaan, terutama yang bergerak dalam bidang manufaktur (perusahaan yang memproduksi barang) memiliki fungsi engineeringnya masing-masing. Beberapa Perusahaan menggunakan nama lain seperti Maintenance, dalam konteks manufacturing, nama lain ini sebenarnya memiliki arti yang bisa dibilang adalah sama.
Engineering dalam industri manufaktur Nasional memang memiliki arti yang kurang lebih sama dalam hal nama namun apabila dilihat dari sisi fungsi setiap engineering/maintenance perusahaan pada umumnya memiliki 6 Lingkup fungsi utama yang berbeda-beda seperti berikut ini :
1. Fungsi Mechanical (Mechanical Skill).
Engineering dalam industri manufaktur yang memiliki fungsi ini meliputi perawatan dan perbaikan diantaranya adalah :
1. Sistem Mekanis (komponen-komponen yang dengan sinkron dalam melakukan dua jenis gerakan mekanis, yaitu translasi dan rotasi).
2. Sistem Hidrolik.
3. Sistem Pneumatik.
4. Sistem Burner/Pengapian.
2. Fungsi Electrical Eletrical Skill (Electric Arus Kuat).
Peran ini termasuk salah satu yang terpenting dalam fungsi engineering industry manufaktur dan basic skill yang harus dimiliki oleh para personelnya adalah :
1. Pemahaman akan logical electrical control.
2. Memahami jenis-jenis parts electric arus kuat (komponen input,seperti stabilizer, capacitor bank, Trafo, Safety/Fuse/MCB, komponen kontrol seperti Push botton, contactor, Relay, Switch, all kind of sensor, dan lain-lain, sampai komponen output seperti motor listrik, robotic cilinder, solenoid valve, dan lain sebagainya).
3. Mengerti electrical safety standard.
3. Fungsi Installation (Instalasi).
Personel yang melakukan fungsi ini, umumnya memiliki kemampuan diantaranya :
1. Menginstall dan melakukan set up mesin. Beberapa suplier peralatan manufaktur banyak yang memberikan jasa instalasi komplit dan sudah termasuk biaya pembelian. Akan tetapi jauh lebih baik, apabila interaksi antara personel maintenance (engineering supplier dengan engineering pembeli) mesin sudah ada sejak instalasi dari awal. Karena dengan menginstall satu persatu, akan memberikan gambaran secara teknis yang lebih mendetail tentang bagaimana sistem operasi mesin. Akan sangat membantu apabila dalam analisis dan problem solving. Fungsi ini memiliki skill complete dalam mechanical, electrical dan instrumentasi. Tidak hanya seputar install mesin baru.
2. Installasi jalur pipa angin, pipa air, pipa steam yang masuk dalam Main Pipe, juga masuk dalam lingkup kerjanya. Semakin banyak divisi-divisi produksi, apabila masing-masing divisi ini memerlukan suplay udara yang bertekanan, water suplay, Steam, dan lain-lain. Maka fungsi installation ini yang nanti akan memastikan jalur distribusinya benar-benar ready. Mustahil apabila masing-masing divisi mengelola jalur piping ini secara independen.
4. Fungsi Utility (Kegunaan).
Fungsi ini yang berhubungan dengan mesin-mesin sumber tenaga, dan mesin transfer energi. Diantaranya adalah : Diesel Generator Set/Genset, Compressor, Boiler, Sistem pendingin (Chiller, Frezzer, Blast Frezeer, Super Frezeer ).
5. Instrumentation (Instrumentasi).
Fungsi ini lebih mirip kepada sistem electronic arus lemah/DC. Tentunya personel maintenance harus lebih memahami tentang bahasa pemograman untuk masalah seperti PLC, omron, mitsubishi, allen bradley, dan lain sebagainya. Tidak hanya lebih memahami tentang beberapa bahasa pemrograman untuk bisa berinteraksi dengan PLC. Tingkat logika dalam mendevelope sampai dalam hal menganalisis permasalahan yang dimiliki personel ini, benar-benar sangat sistematis dan terstruktur. Dari kalangan maintenance spesialis ini bukan di sebut hebat, namun lebih menyebutnya dengan istilah “sangat unik”, maka dari itu tidak heran apabila perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk merekrut orang-orang dengan kemampuan engineering seperti ini.
6. Fungsi Workshop (Bengkel).
Workshop atau biasa disebut dengna Bengkel tidak terbatas sebagai pensuplaian spare parts secara internal prusahaan. Hal ini benar-benar terhubung langsung dengan maintenance cost. Bukanlah hal yang mengherankan apabila ketergantungan dari mesin-mesin industri terhadap parts import sangat tinggi, oh bukan. Tetapi sangat sangat tinggi. Suplier mesin jenis ini tidak hanya menjual mesin, akan tetapi lebih terpusat kepada kontinuitas order spare parts menjadi pemasukan yang lebih menguntungkan. Apabila kita Import Spare Parts, kita tidak hanya membayar harga spare parts, akan tetapi kita juga harus mengeluarkan lebih dari 20% dari total harga jualnya untuk mengeluarkan makhluk-makhluk ini dari Custom.
Jadi benar-benar sangat meringankan apabila beberapa parts bisa dibuat secara mandiri didalam workshop. Tidak hanya itu, meskipun parts ini kita buat pada bengkel-bengkel atau machinery di dalam negeri, harga dari material dan jasa pembuatannya memang terkadang tidak masuk akal (dan menjadi sangat menjengkelkan ). Terdapat perlengkapan dasar yang harus dimiliki didalam workshop. Diantaranya Mesin Bubut, Welding, Gerinda, Bor, Miling, Plate Cutting. Dan tentunya operator multi skill untuk mengoperasikannya. Apabila demand semakin besar, tinggal ditambah saja quantitynya. Jika berada pada level Departemen, Install CNC perlu dipertimbangkan kembali. Intinya, workshop tidak hanya sangat membantu dalam hal suplay spare parts akan tetapi juga memiliki kontribusi yang sangat besar dalam menekan biaya maintenance industry manufaktur.
Setiap perusahaan terutama industri manufaktur memiliki strategi yang berbeda-beda dan yang berpengaruh besar terhadap struktur organisasi maintenance/engineeringnya-nya. Tepat atau tidak nya suatu format dalam organisasi internal maintenance tentunya harus dilihat dari seberapa efektif supportingnya terhadap bagian yang menjadi customernya. Seperti halnya bagian Produksi, sebagai customer dari Bagian Maintenance. Yang termudah yaitu pencapaian target volume produksi, target quality produksi. Sedang pada tingkat perusahaan, bisa dilihat dari kontribusi maintenance cost terhadap Harga Pokok Produksi (HPP).
Implementasi Teknik Statistik Dasar (Check List, Pareto, Histogram, Fish Bone Diagram) akan sangat membantu jika diterapkan dengan benar. Berbicara tentang format struktur organisasinya, Industri minyak, gas dan pertambangan tentu juga berbeda dengan Industri makanan, obat-obatan. Masing-masing dari bidang manufacturing memiliki standard yang lebih spsific yang behubungan denngan kendali proses. Disamping memperhitungkan strategi utama perusahaan, adanya standard proses ini secara tidak langsung juga berkontribusi besar dalam membentuk format engineering pada setiap perusahaan. SOP Teknisi Pengeboran lepas pantai (Rig off shore), memiliki standard yang lebih ketat lagi dari on shore dalam hal safety. Dan engineering dalam industri farmasi memiliki standard lebih higienis serta sanitasi yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan industri otomotif, dan seterusnya. Dalam hal ini sebenarnya tidak ada standard format yang benar-benar baku.
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Office (only call no sms) : 081-59417699 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com