TIPS HR: UPAYA MENINGKATKAN ENGGAGEMENT (PERSILANGAN) KARYAWAN LINTAS GENERASI PADA PERUSAHAAN


Saat pertamakali Anda memasuki dunia kerja, maka itu artinya adalah Anda akan bertemu dan menghabiskan sebagian besar dari waktu Anda dalam satu hari untuk bersama dengan orang-orang yang berasal dari berbagai macam latar belakang. Hal ini tidak hanya sebatas suku atau agama, namun juga termasuk generasi. Mulai dari yang termuda dengan pengalaman yang begitu minim sampai dengan yang lebih senior dan sudah sangat berpengalaman, secara profesional Anda akan langsung diminta untuk bekerja sama dalam mewujudkan target-target yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Bekerja sama dengan berbagai macam jenis orang memang bukanlah hal yang mudah. Menyatukan pikiran antara sesama usia saja sudah begitu banyak tantangannya, apalagi jika harus dengan orang-orang yang berlainan tingkat usianya. Perbedaan seputar pandangan dan perspektif seringkali menyebabkan terjadinya banyak sekali masalah komunikasi sampai dengan puncaknya sampai memicu konflik internal yang berkepanjangan.

walkers-hierarchy-of-engagement-477x350Perusahaan sebenarnya tidak boleh hanya terlalu mengandalkan kesadaran dari setiap masing-masing individu karyawan saja terkait dengan kerja sama antar berbeda generasi. Namun, divisi HR pun juga diharuskan untuk ikut serta turun tangan. Karena, isu multi generasi seperti ini jika sampai terlalu sering menyebabkan terjadinya berbagai perselisihan, maka kinerja perusahaan juga akan tetap terganggu. Belum lagi jika terjadinya resiko terhadap retensi karyawan yang bisa saja semakin menurun.

Lalu bagaimana cara yang terbaik dalam upaya untuk meningkatkan engagement (hubungan) yang baik diantara sesame karyawan di perusahaan lintas multi generasi?

1. Meningkatkan Keterlibatan dan Engagement Para Karyawan Satu Sama Lainnya.

Terlepas dari perbedaan usia seseorang, baik itu muda atau tua, semua orang tentunya ingin dihargai. Nah, sebagai bagian dari manajemen perusahaan, Anda juga harus memastikan bahwa semua karyawan sudah terlibat secara langsung secara kolaboratif. Untuk memastikannya, Anda bisa meminta masukan dari setiap pekerja yang terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan. Pastikan juga bahwa mereka sudah mendapat proyek yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Anda juga bisa mennayakanny secara langsung terhadap mereka tentang apa saja yang mereka inginkan dari tim dan memastikan bahwa semuanya sudah terbagi secara rata dan seimbang. Jangan lupa untuk memastikan juga untuk setiap karyawan harus terlibat dalam sesi perencanaan dan brainstorming agar setiap suara dari semua orang didengarkan. Jika semua karyawan sudah merasa dihargai, maka retensi karyawan akan bisa langsung dilakukan dengan begitu mudah.

2. Mengadakan Networking dan Mentoring Agar Engagement Antar Sesama Karyawan Semakin Terus Meningkat.

Usia bisa menjadi salah satu tolak ukur bagi seseorang atas berbagai pengalaman yang mereka miliki. Agar kesenjangan usia berbeda generasi tidak terlalu terasa, maka Anda bisa membangun sebuah networking melalui mentoring, sehingga setiap generasi yang lebih muda akan menjadi lebih siap untuk menghadapi berbagai tantangan pekerjaan di masa yang akan datang. Pada sisi lain, karyawan dari generasi yang lebih muda bisa membantu karyawan yang lebih tua dalam hal perkembangan teknologi. Dengan cara seperti ini, maka tidak hanya terjadi pertukaran informasi sangat bermanfaat untuk disampaikan, namun juga menjadi langkah terbaik dalam perkembangan yang baik bagi setiap generasi. Engagement karyawan pun akan banyak sekali memberikan manfaat yang positif bagi masing-masing generasi.

3. Lakukan Pendekatan secara Personal.

Tanpa disadari, seorang karyawan cenderung akan merasa lebih bertanggung jawab jika ia sudah dikenal secara personal oleh atasan atau karyawan yang lebih tua. Oleh karena itu, sebagai salah satu langkah retensi sekaligus engagement karyawan, Anda bisa melakukan pendekatan secara personal kepada tiap karyawan di perusahaan Anda.
Selain bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab mereka terhadap pekerjaan, Anda juga bisa mengerti tantangan pekerjaan apa yang mereka hadapi dari sudut pandang mereka sendiri. Jika pendekatan ini berhasil, maka tidak akan ada lagi batasan bagi tiap generasi, mengingat mereka pun akan terbuka untuk menyampaikan apresiasinya baik dalam bentuk saran atau kritik.

4. Selalau Menyebarkan Motivasi dan Semangat Kerja.

Semangat dan motivasi secara langsung juga bisa sangat bermanfaat dalam memperpendek batasan (gap) yang ada pada setiap generasi. Tidak perlu merasa ragu untuk menyapa karyawan dengan suara yang lantang dan dengan penuh semangat. Menyebarkan energi positif juga sangat disarankan karena itu menjadi salah satu cara paling efektif dalam merangkul setiap karyawan dalam satu tim. Melalui semangat dan motivasi untuk karyawan, maka merekapun akan merasa lebih dihargai dan menjadi salah satu bagian dari tim yang sudah siap untuk berjuang dan mencapai tujuan perusahaan bersama-sama.

Gap pada intenral perusahaan sebenarnya merupakan hal yang wajar-wajar saja, terlebih lagi apabila perusahaan Anda terdiri dari berbagai karyawan yang multi generasi. Namun, jangan sampai Anda membiarkan gap tersebut menjadi semakin lebih besar dan membuat para karyawan Anda merasa tidak nyaman karenanya. Maka sebaiknya, Andalah yang harus turun tangan untuk“merangkul” mereka dengan melakukan cara-cara peningkatan engagement seperti di atas.

Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Simpati : 081-252-982-900, Office (only call no sms)  : 0811-3444-910 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com