Logistik merupakan serangkaian kegiatan pengambilan dan penempatan barang-barang dari tempat dan waktu yang telah direncanakan. Pengertian lain dalam versi manufacturing adalah sekumpulan aktivitas-aktivitas fungsional (transportasi, pengendalian inventori,dan lain sebagainya) yang dilakukan oleh sebuah perusahaan manufaktur untuk mengubah bahan baku agar bisa menjadi produk jadi yang bernilai jual.
Sifat-Sifat dan Berbagai Aktivitas (Proses) Logistik
1. SDM harus optimal dengan sarana yang lebih modern.
2. Penanganan barang secara aman, tepat, dan selamat.
3. Penanganan dan pendalaman kemampuan harus selalu continue dan bersifat tetap.
Sedangkan untuk kegiatan logistik terdiri dari dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan pergerakan (move) yang bersifat dinamis dan keinginan penyimpanan (store) yang bersifat statis.
Kedua kegiatan tersebut akan diurai menjadi beberapa jenis kegiatan, yaitu:
1. Pemrosesan pesanan, transportasi, persediaan, penanganan barang, struktur fasilitas, serta sistem informasi dan komunikasi.
2. Kegiatan-kegiatan itu disebut juga sebagai bauran kegiatan logistik yang mana semua kegiatan itu memang tidak dapat dihindarkan keberadaannya dalam sebuah rantai pasok logistik.
Manajemen Logistik dan Definisi Transportasi
Pengertian manajemen logistik adalah proses pengelolaan strategi dalam hal pembelian, pergerakan dan penempatan material, inventori barang jadi melalui organisasi perusahaan serta saluran marketing untuk mendapatkan keuntungan dimasa sekarang dan yang akan datang melalui pemaksimalan biaya yang lebih efektif terhadap pemenuhan order (pesanan). Sedangkan definisi dari transportasi adalah berasal dari kata latin “Transportare”. Trans yang berarti seberang (sebelah lain) dan “portare” yang berarti mengangkut atau membawa. Jadi Transportasi adalah kegiatan mengangkut untuk membawa sesuatu kesebelah lain (dari satu tempat ke tempat lain).
Transportasi merupakan sebuah usaha untuk pemindahan orang atau barang dari lokasi asal (origin) kepada lokasi tujuan (destination) untuk keperluan tertentu dan dengan menggunakan alat-alat tertentu pula.
Peran Serta dan Hubungan Antara Transportasi Multimoda Dalam Sistem Manajemen Logistik
Proses logistik pada dasarnya telah semakin diarahkan untuk mengoptimalkan faktor-faktor produksi, yaitu untuk melakukan optimasi terhadap efisiensi biaya, waktu dan kualitas. Penyerahan yang tepat waktu dan tentunya aman dan harus selalu ada ketika dibutuhkan.
Oleh karena itu penentuan lokasi juga sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian dari sistem logistik. Lokasi depo yang sangat dipengaruhi oleh:
• Biaya produksi, terutama untuk kaitannya dengan ketersediaan para tenaga kerja, pengupahan buruh, bahan bakar, dan daerah produksi.
• Biaya pergudangan, transhipment dan lokasi untuk penempatan gudangnya.
• Biaya untuk melakukan konsolidasi dan dekonsolidasi.
• Faktor-faktor kualitas dari produksi, dekonsolidasi dan transportasi.
• Peluang untuk menggunakan berbagai jenis moda transportasi termasuk juga biaya dan waktu yang dibutuhkan.
Angkutan Untuk Multimoda Proses Logistik
Dalam upaya untuk semakin melancarkan pelaksanaan logistik agar dapat sampai dengan tepat waktu dan biaya yang lebih murah, maka dibutuhkan adanya suatu sistem angkutan multimoda. Angkutan multimoda sendiri dalam Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda yang didefinisikan sebagai:
Angkutan Multimoda merupakan jenis angkutan barang dengan menggunakan paling sedikitnya adalah 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak kerja sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat lain yang telah ditentukan untuk penyerahan barang-barang kepada penerima barang angkutan multimoda.
Angkutan multimoda yang telah menjadi salah satu perhatian dunia dalam rangka untuk semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat diseluruh pelosok dunia, sehingga dipandang sangat perlu untuk diatur oleh Persatuan Bangsa-bangsa dalam United Nations Convention on International Multimodal Transport of Goods, dan diteruskan lebih lanjut secara regional dalam ASEAN Framework Agreement on Multimodal Transport (AFAMT).
Peran serta dari jasa angkutan multimoda sudah menjadi semakin penting dengan adanya agenda integrasi dari sistem logistik ASEAN untuk menuju kepada perwujutan pasar tunggal ASEAN. Integrasi dari sistem logistik ASEAN dan ASEAN Framework Agreement on Multimoda Transport yang menyiratkan tentang adanya pengaruh dari liberalisasi dalam bidang jasa angkutan multimoda di kawasan ASEAN yang pada akhirnya akan menuju kepada liberalisasi jasa terhadap tatanan global General Agreements on Tariffs and Trade (GATT’s).
Dengan demikian sangat perlu untuk adanya sebuah iklim yang lebih kondusif dalam berkembangnya badan usaha angkutan multimoda Nasional sebagai salah satu bagian dari sistim logistik Nasional yang mampu tumbuh berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Indonesia sebagai salah satu negara berkepulauan dengan sekitar 17 ribu lebih pulau yang merupakan sebuah Negara dengan potensi untuk semakin mengoptimalkan penggunaan moda laut, darat dan perkeretaapian secara maksimal. Namun demikian pula untuk pergerakan barang yang masih banyak terlalu bertumpu pada jenis angkutan jalan yang saat ini pun penggunaannya masih kurang efisien.
Nah, itulah sedikit penjelasan singkat seputar sifat-sifat dan berbagai aktivitas logistik serta hubungan antara multimoda transportasi dengan sistem logistik. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda sekalian terimakasih dan salam sukses.
Apabila bapak ibu mitra bisnis sedang akan mengembangkan usaha dan membutuhkan pendampingan dalam membuat desain manajemen, mulai konsep bisnis, struktur organisasi, Job des dan job spesifikasi, SOP finance & accounting, SOP gudang dan logistik, SOP Marketing + penyusunan Tim marketing, SOP produksi, dan sofware pendukung accounting dan pay roll, serta penyusunan Feasible study dan struktur modal silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-252982900. Kami siap membantu Anda.