Mengapa Menunggu AI Sempurna Bukan Strategi Terbaik bagi Marketer

Marketer sering kali dikenal dengan sifat perfeksionisme mereka. Mengecek kampanye berkali-kali sebelum diluncurkan, diskusi panjang dengan tim desain demi memastikan gambar terlihat sempurna—ini semua dianggap sebagai nilai tambah yang dibawa marketer untuk organisasi mereka. Biasanya, pendekatan ini memang memberikan hasil yang baik.

Namun, perfeksionisme juga memiliki risiko tersendiri. Ada ungkapan yang sering kita dengar: “Jangan biarkan kesempurnaan menjadi musuh dari kebaikan.” Terlalu fokus pada satu kampanye bisa menghambat skala bisnis. Berlebihan dalam memperhatikan detail kecil bisa menunda proyek besar (dan tentunya membuat tim desain frustrasi).

Namun, tidak ada area yang lebih berisiko terkena dampak negatif dari perfeksionisme ini selain dalam adopsi dan penggunaan AI.

Baca juga Artikel lainnya: Cara Mengoptimalkan Profit Margin Bisnis Menggunakan Digital Marketing

Bahaya Perfeksionisme dalam Adopsi AI

Pencarian alat AI yang sempurna sering kali menjadi pedang bermata dua. Beberapa perusahaan, yang sangat berkomitmen pada kualitas produk tanpa cela, memilih untuk menunda eksplorasi atau inovasi di bidang AI. Pendekatan yang hati-hati ini, meskipun sejalan dengan nilai merek, dapat membuat bahkan raksasa teknologi tertinggal dalam industri yang bergerak cepat.

Coba kita lihat Apple. Perusahaan ini adalah salah satu yang terakhir mengumumkan inovasi AI-nya. Walaupun pendekatan hati-hati ini sesuai dengan mereknya, pasar lebih menghargai inovator yang berani. Microsoft, dengan rencana agresifnya dalam AI, berhasil menggeser Apple sebagai perusahaan teknologi paling bernilai di dunia.

Dalam perlombaan AI, menunggu untuk mendapatkan solusi yang sempurna bisa membuat Anda kehilangan posisi terdepan. Apa saja yang mungkin Anda lewatkan jika terus menunggu?

1. Kepemimpinan pasar dan pengakuan merek: Para pengadopsi awal AI sudah dikenal sebagai inovator, menarik pelanggan dan talenta terbaik.
2. Tambang data: Setiap interaksi dengan AI memberikan data berharga untuk menyempurnakan model dan meningkatkan kemampuan.
3. Efisiensi dan produktivitas: AI mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghemat biaya, dan memungkinkan tim fokus pada hal-hal strategis.
4. Loyalitas pelanggan: AI membantu menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik secara skala besar, seperti dalam belanja interaktif. Pengalaman seperti ini yang membangun loyalitas dan membuat pelanggan kembali.

Bisakah Anda benar-benar mampu tetap diam di pinggir lapangan?

Baca juga Artikel lainnya: Apa yang Dimaksud dengan Digital Marketing Funnel?

Merangkul Revolusi AI

Ini bukan soal menerima solusi yang setengah matang. Sebaliknya, ini tentang mengambil langkah yang terukur dan sejalan dengan tujuan bisnis Anda.

Ambil contoh perjalanan Amanda Cole, CMO of Bloomreach. Timnya tidak menunggu sistem AI yang sempurna. Mereka mengadopsi pendekatan “start small, think big.” Mereka mulai dengan mengintegrasikan AI ke dalam operasional sehari-hari, dan hasilnya sangat signifikan. Dalam dua bulan terakhir, mereka menggunakan AI percakapan dari 6sense untuk menghemat 81 jam waktu pemasaran. Tim konten mereka menggunakan Jasper AI untuk menghasilkan 331.000 kata dalam tiga bulan, menghemat 180 jam kerja manual.

Dengan setiap alat dan kasus penggunaan baru, tim mereka semakin percaya diri dengan potensi AI. Kami mampu mengembangkan hal yang menjanjikan, menggandakan upaya yang memberikan hasil, dan mengeliminasi alat yang ternyata kurang berdampak.

Menciptakan budaya eksperimen AI memungkinkan Anda mendapatkan banyak manfaat jangka pendek—pandangan yang lebih menyeluruh tentang operasi, interaksi pelanggan yang lebih baik, peningkatan efisiensi, dan sebagainya—sambil meningkatkan aplikasi AI untuk manfaat jangka panjang yang lebih besar.

Baca juga Artikel lainnya: Meningkatkan Kesuksesan Bisnis dengan Storytelling Marketing

Langkah Praktis untuk Integrasi AI dalam Pemasaran

Setelah memahami pentingnya adopsi AI, berikut adalah langkah-langkah praktis berdasarkan pengalaman saya:

1. Mulailah dengan alat AI yang berdampak tinggi tetapi berisiko rendah. Kami mendapatkan hasil yang luar biasa dengan menggunakan ChatGPT untuk manajemen pengetahuan internal. Sebagai organisasi yang sebagian besar bekerja secara remote, kami dulu menghabiskan banyak waktu mencari informasi. Kini, kami cukup bertanya pada ChatGPT dan mendapatkan informasi tersebut secara instan.
2. Terima kurva pembelajaran. Investasikan pada alat AI meskipun tingkat keefektifannya baru 80%. Banyak perusahaan terbuka mendengar umpan balik Anda dan bekerja sama untuk menyempurnakan alat tersebut, terutama di fase perkembangan AI yang pesat ini.
3. Hindari jebakan umum. Jangan terlalu bergantung pada AI tanpa pengawasan manusia, dan jangan abaikan data yang melatih model AI Anda. Jika AI adalah pilot, Anda adalah pengendali lalu lintas udara. Lakukan koreksi dan optimasi sesuai kebutuhan.
4. Pantau kemajuan dan buktikan ROI. Tetapkan KPI yang jelas untuk kampanye berbasis AI Anda. Lakukan uji A/B untuk membandingkan metode AI dengan pendekatan tradisional. Misalnya, menggunakan AI untuk mengklasifikasikan ribuan kontak ke dalam persona pembeli yang berbeda, yang secara signifikan meningkatkan presisi penargetan. Pendekatan berbasis AI ini akan lebih gesit dalam membuat penyesuaian berbasis data secara real-time, dan menghasilkan peningkatan yang terukur pada kualitas prospek dan ROI pemasaran.

Baca juga Artikel lainnya: Strategi Elegan Menghadapi Pesaing di Pasar

Kesimpulan

Kunci untuk memanfaatkan AI secara efektif dalam pemasaran adalah memulai sekarang, belajar sambil berjalan, dan terus meningkatkan.

Revolusi AI tidak menunggu siapa pun—bahkan raksasa teknologi seperti Apple. Sebagai marketer, kita memiliki peluang unik untuk memimpin perubahan ini, membentuk masa depan industri kita, dan memberikan nilai luar biasa kepada pelanggan.

Butuh bantuan untuk mengadopsi strategi pemasaran modern? Hubungi kami sekarang di WhatsApp 0818521172. Tim profesional kami siap membantu Anda menemukan solusi pemasaran paling efektif untuk bisnis Anda.