
Dalam proses membuat laporan keuangan akuntansi tentu saja sudah menjadi kewajiban untuk para pemiliki bisnis atau juga untuk para staff akuntansi. Akan tetapi seringkali kewajiban tersebut akan sangat berat dirasakan apabila jenis alat perangkat yang akan digunakan sangat minim akan berbagai fitur-fitur yang mendukung dalam pembuatan laporan keuangan, bahkan yang lebih parahnya lagi adalah kebanyakan dari para pengusaha atau akuntan internal suatu perusahaan masih saja mempertahankan dan menggunakan cara-cara manual dalam menyusun laporan keuangan.
Biasanya mereka yang masih memiliki pola pikir bahwa pencatatan manual yang dianggap paling simpel dan lebih akurat, namun pada kenyatanya malah semakin memperumit dan memperlambat dalam proses Pengambilan keputusan bisnis untuk kedepannya. Namun tidak jarang betapa rumitnya membuat kertas kerja, membuat ayat jurnal akan membingungkan dan sangat berpeluang untuk menimbulkan resiko terjadinya kesalahan apabila kurang teliti dalam menyusun laporan keuangan.
Para Karyawan perusahaan pada awalnya memang lebih menyukai tentang pencatatan dalam menyusun laporan keuangan akuntansi menggunakan cara-cara sederhana dan manual. Biasanya para karyawan ini lebih banyak bekerja mengandalkan dan menggunakan beberapa tools yang telah disediakan dan sudah siap apabila ingin digunakan alias beberapa rumus-rumus perhitungan akuntansi yang memang sudah pernah dibuat sebelumnya oleh para tim akuntansi di perusahaannya.
Semakin lama mereka menemukan banyak sekali kekurangan yang mau tidak mau beberapa rumus yang belum ada harus mereka buat sendiri. Awalnya memang terlihat mudah, namun jika di tengah jalan banyak sekali transaksi yang selalu mengalami jalan buntu karena fiturnya yang tidak ada. Maka Anda harus membuat sendiri rumusnya, tetapi ada juga yang memang sudah tidak bisa lagi untuk diapa-apakan karena keterbatasan.
Kadang-kadang ada juga dari perusahaan yang masih mengandalkan berbagai cara-cara lama itu dengan dalih akan lebih hemat dan tidak perlu sampai adanya maintenance (pengelolaan) sehingga biaya bisa untuk ditekan. Padahal implementasi tersebut sama saja dengan lebih banyak menimbun-nimbun masalah yang suatu saat akan menjadi boomerang tersendiri yang menyerang secara bertubi-tubi misalnya saja waktu pembuatan laporan keuangan menjadi terbilang lebih lama, pengendalian atas keakuratan nilai yang terlampau sulit, dan masih banyak lagi masalah-masalah lainnya.
Berbagai macam aplikasi yang setidaknya bisa digunakan untuk menyusun laporan keuangan, namun yang paling baik adalah dengan menggunakan software akuntansi.
Para pekerja atau para owner perusahaan yang sudah pernah atau bahkan sudah sangat akrab dengan akuntansi baik pada bangku sekolah, kuliah, maupun di dunia pekerjaan mungkin sudah pernah merasakan juga bagaimana rumitnya dalam membuat jurnal sampai kepada tahapan memproses laporan keuangan dengan berbagai perangkat, setidaknya terdapat 3 macam perangkat yang biasanya seringkali digunakan yaitu :
• Buku Catatan Keuangan.
• Microsoft Excel.
• Teknologi Program/Software Akuntansi.
Ketiga alat bantu tersebut memiliki fungsi dengan taraff kemampuan akomodasi dari sisi fasilitas yang sama sekali berbeda-beda. Semakin tinggi intensitas transaksi dalam perusahaan Anda, maka tentu saja buku catatan keuangan juga tidak akan digunakan lagi atau mungkin akan digunakan tetapi hanya sekedar untuk pencatatan kecil saja atau untuk backup-an data.
Membuat Laporan Keuangan dengan Ms. Excel
Untuk sementara coba kita tinggalkan terlebih dahulu tentang buku catatan keuangan manual. Sekarang kita akan mencoba untuk membahas kepada point selanjutnya yaitu Ms. Excel. Apakah yang pernah Anda lakukan dengan Ms. Excel? Berikut ini merupakan gambaran yang paling sering terjadi :
1. Membuat terlebih dahulu rumus-rumus perhitungannya.
2. Rumitnya dalam membuat jurnal yang memerlukan penghitungan harga, diskon dan biaya.
3. Membuat rumus agar dapat digunakan untuk menghitung harga pokok persediaan.
4. Terlampau sulitnya dalam merekonsiliasi bank karena harus mengeliminasi beberapa nilai yang sama sekali tidak cocok lalu membuat kembali jurnal penyesuaian yang diperlukan.
5. Menghitung revaluasi valas dengan perhitungan manual.
6. Menghitung penyusutan harta tetap secara manual.
7. Membuat jurnal khusus yang menimbulkan adanya buku besar pembantu.
8. Memposting lagi jurnal-jurnal ke dalam buku besar dan pastinya akan sangat banyak sekali jurnal-jurnal yang harus diposting satu per satu.
9. Membuat Neraca Lajur untuk mencatat jurnal kembali penyesuaian.
10. Mencatat jurnal pembalik ketika akan menjelang tutup buku bulanan.
11. Membuat rumus dan menghitung secara manual dari rasio kinerja keuangan perusahaan.
Apabila dibandingkan dengan menggunakan software akuntansi, hal-hal seperti di atas sangatlah menyusahkan dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menyusun laporan keuangan tersebut. Software akuntansi fungsinya adalah selain untuk rekam transaksi juga untuk mencatat data-data yang Anda butuhkan, Jika semua data sudah valid dan benar, maka hasil laporan keuangannya pun juga akan langsung secara otomatis terbentuk sendiri, hasilnya pun sama sekali tidak serumit apabila Anda menggunakan Ms.Excel, lebih tepat, hasilnya akurat sesuai dengan data yang telah Anda masukkan, jika sudah tahu akan hasil dari laporan keuangan. Maka hasil ini akan bisa langsung Anda cetak dengan menggunakan print, atau bisa juga bila di ekspor ke dalam Ms.Excel.
Banyak sekali kemudahan-kemudahan yang akan Anda dapatkan jika memiliki aplikasi atau program akuntansi ini, apabila Anda memang berminat dengan software akuntansi ini, segera hubungi Kontak Kami untuk informasi pembelian lebih lanjut.
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, atau email ke groedu@gmail.com atau groedu_inti@hotmail.com.