Dunia perindustrian manufaktur terutama yang berada di Negara Indonesia merupakan salah satu dari tulang punggung perekonomian Negara karena sudah banyak memberikan efek yang sangat luas terhadap sektor industri dan kehidupan manusia pada umumnya. Sebagai salah satu aktifitas perekonomian industri manufaktur telah menyumbangkan antara 20 sampai 30% nilai dari produk yang telah dihasilkan terhadap suatu negara.
Salah satunya adalah Negara China yang telah membuktikan betapa kuatnya perindustrian manufaktur mereka, karena telah banyak memberikan kontribusi yang begitu besar terhadap pertumbuhan perekonomian di negaranya tersebut. Karena itulah pengembangan teknik manufaktur memang sangat diperlukan bagi kemajuan dunia perindustrian yang berada di negara manapun termasuk juga salah satunya Negara berkembang seperti Indonesia.
Asal Kata Dari Bidang Perindustrian Manufaktur
Kata manufaktur sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu “manus factus” yang arti sebenarnya adalah dibuat dengan tangan. Kata manufacture pertama kali muncul pada tahun 1576, dan selanjutnya kata manufacturing muncul pada tahun 1683. Manufaktur adalah sebuah proses keindustrian untuk membuat sebuah barang dari suatu bahan baku melalui proses produksi mesin berteknologi.
Manufaktur bukan hanya sekedar sebuah disiplin ilmu saja, akan tetapi juga sudah menyangkut untuk melakukan (practice). Dalam industri manufaktur berlaku “ilmu tanpa melakukan : artinya adalah kosong“ (science without practice: is no fruit) dan “melakukan tanpa ilmu: adalah sesat” (practice without science: is no root). Perilaku dalam dunia industri manufaktur adalah begitu cepat kadaluwarsa dan sangat cepat untuk berubah karena semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, yang itu berarti juga bahwa semakin berkembangnya dunia teknologi yang sebagai alat utama dalam proses produksi industri manufaktur.
Sekalipun pada prinsipnya masih tetap meliputi berbagai prosedur proses-proses material “-forming, -shaping and -cutting”, namun produk-produk yang telah dihasilkan dari industri manufaktur akan selalu berubah dari sisi sifat maupun spesifikasi yang harus dipenuhinya, sesuai dengan perkembangan dari kebutuhan pemakaiannya.
Faktor-Faktor Yang Dapat Mendukung Proses Manufaktur
1. Fungsi dan Estetika Dunia Manufakturing.
Tidak akan pernah ada industri manufaktur apabila tidak ada material, yang sifat-sifatnya adalah selalu diukur atau dinyatakan dalam besaran-besaran tertentu, baik itu adalah yang berberbasis ilmu-ilmu Fisika, Kimia maupun Biologi dengan alat bantu hitung-menghitung Matematika. Hal ini telah mengacu kepada fungsi dari produk manufaktur.
Perhatikan besaran-besaran seperti : kekuatan, kemampuan perubahan bentuk, kepegasan, daya tahan, kestabilan dimensional, ketahanan aus baik itu adalah terhadap gesekan maupun korosi, kelunakan, mudah dibentuk, mudah diwarnai, berat jenis dan banyak lagi yang lainnya.
Oleh karena itu proses manufaktur sejatinya adalah berupa “proses ekonomi“, sehingga harus tetap mengacu kepada kaidah-kaidah ekonomi. Selain itu proses manufaktur juga perlu memperhatikan estetika, keindahan yang secara alamiah menjadi kesukaan manusia. Yang sebenarnya bisa direpresentasikan dalam rupa/warna, penampilan, bentuk, bahkan juga termasuk friendliness (keramahan). Walaupun sebenarnya selera dari keindahan seperti ini seringkali harus menyimpang dari kaidah-kaidah ekonomi dan teknik-teknik manufaktur.
Bentuk-bentuk “simetri“ adalah yang secara teknis lebih mudah dan lebih ekonomis. Namun demi keindahan, maka banyak diantara produk-produk yang a-simetri. Berupa garis lurus dan dalam bidang datar dari segi manufaktur adalah yang paling mudah, namun banyak pula dari garis lengkung dan bidang-bidang yang lebih melekuk, itupun sering harus a-simetris dan non-linear.
Selain itu terdapat juga bentuk-bentuk karena tuntutan ruang (space), akan tetapi tetap mempertahankan spesifikasi fungsi, yang masih bisa dikategorikan sebagai “technical reasons“.
2. Material dan Proses.
Proses manufaktur dari tahun ke tahun semakin lama semakin canggih baik itu adalah dari sisi cara kerja maupun tingkat teknologinya karena selalu dituntut untuk menjadi semakin tanggap dan selalu siap terhadap adanya berbagai perkembangan teknologi. Teknologinya bisa saja berubah, akan tetapi besaran yang ingin segera dicapai tidak terlalu banyak berubah, yang berubah adalah dari ukuran satuannya, seperti makin ringan, makin kuat, makin kecil, makin kompak, atau semakin terjangkau dan masih banyak lagi yang lainnya.
Material yang baru akan lahir melalui proses teknologi yang canggih, dan juga perlu untuk diikuti dengan adanya keseimbangan terhadap alam. Hal ini memang dibutuhkan untuk dapat mengimbangi agar bumi tidak semakin panas dan selalu terpolusi. Meskipun demikian pasar juga semakin menuntut “speed and flexibility“(Kecepatan dan fleksibilitas), yang berarti bahwa akan terdapat dampak dan berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi. Tuntutan lainnya yang berupa pertambahan penduduk, akan berarti pula dengan adanya pertambahan pasar bagi berbagai kegiatan industri manufakturing.
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Office (only call no sms) : 081-59417699 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com