BEBERAPA LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEMBUAT SURAT PERJANJIAN HUTANG KEPADA PIHAK KREDITUR


Dalam mengembangkan sebuah bisnis memang membutuhkan adanya dukungan dari sisi permodalan yang tidak bisa dibilang sedikit. Sangat beruntung jika laporan keuangan perusahaan tersebut telah menunjukkan bahwa Anda memang memiliki biaya yang sangat cukup untuk melanjutkan pengembangan dari bisnis tersebut. Namun, pada kebanyakan kasus lain, biasanya para pebisnis seringkali memutuskan untuk mengajukan pinjaman dana kepada pihak-pihak tertentu, misalnya pihak bank atau para investor. Sebagai salah satu syarat mutlaknya adalah Anda akan diminta untuk membuat surat perjanjian hutang usaha sebagai tanda pengikat awal.

Secara lebih sederhana, surat perjanjian untuk hutang usaha ini bisa dikatakan sebagai dasar acuan tertulis yang secara resmi melibatkan si pemberi dan penerima pinjaman, sehingga tidak akan sampai terjadi hal-hal yang dapat merugikan salah satu atau kedua belah pihak. Agar Anda memiliki peluang yang lebih baik dalam hal mendapatkan pinjaman dana, maka pastikan bahwa Anda sudah mengetahui tentang beberapa hal terpenting yang termuat dalam surat perjanjian hutang piutang seperti yang akan konsultan manajemen autopilot jelas di bawah ini.

Contoh-Surat-Perjanjian-Hutang1. Tujuan utama dari pembuatan surat perjanjian hutang.

Beberapa dari Anda mungkin saja akan langsung bertanya-tanya, mengapa Anda harus membuat surat perjanjian hutang ini jika Anda sudah menyiapkan berbagai macam dokumen lain untuk proses pengajuan pinjaman dana bisnis. Surat perjanjian hutang memang harus tetap dibuat, karena untuk memberikan jaminan rasa aman dan ketenangan kepada pihak-pihak yang sudah terlibat dalam proses perjanjian hutang usaha ini. Jadi, jika terjadi hal-hal tertentu yang tidak diinginkan di luar ekspektasi dari kedua belah pihak, maka dengan adanya surat perjanjian hutang ini akan semakin memudahkan bagi Anda untuk menyelesaikannya dengan legal pada jalur hukum.

2. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi persetujuan dari pembuatan surat perjanjian hutang usaha ini.

Selain berupa surat pengajuan hutang usaha, biasanya Anda juga akan diminta untuk menyerahkan berbagai macam jenis dokumen lain seperti KTP, akta pendirian usaha, perizinan usaha (SIUP, TDP), rencana bisnis (business plan), dan juga laporan keuangan perusahaan. Setelahnya, dari pihak perbankan atau investor akan melakukan evaluasi terhadap pengajuan pinjaman dana usaha Anda tersebut. Terdapat beberapa faktor yang akan mereka pertimbangkan dalam persetujuan pengajuan hutang dari Anda, yaitu:

• Character, Pihak pemberi pinjaman akan mengecek terlebih dahulu bagaimana riwayat kredit Anda di perbankan, bisa melalui wawancara secara langsung dengan Anda atau dengan para supplier-supplier Anda. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan dan kemauan Anda dalam membayar hutang usaha nantinya.
• Condition, bagaimana kondisi ekonomi yang sedang terjadi di negara serta industri bisnis Anda.
• Capital, Dengan cara mengetahui kekayaan dari bisnis Anda (capital), maka para calon pemberi pinjaman akan melakukan penilaian apakah Anda memang sudah layak untuk mendapat pinjaman usaha dan seberapa besar dana yang sangat layak untuk diberikan.
• Capacity, para calon pemberi pinjaman akan menilai bagaimana riwayat dari bisnis Anda, rencana bisnis Anda, sampai dengan laporan keuangan. Karenanya, pastikan bahwa laporan keuangan Anda sudah tersusun dengan sangat rapi. Senggunaan software accounting akan dapat membantu Anda dalam hal menyusun dan menyimpan data-data, transaksi, dan jurnal keuangan dari perusahaan Anda secara lebih tersistematis dan aman.
• Collateral, para calon pemberi pinjaman akan meminta Anda untuk menyerahkan jaminan asset (collateral). Jadi, jika misalnya Anda tidak sanggup dalam membayar hutang usaha Anda, maka mereka akan menyita jaminan dari asset milik Anda.

3. Tips dalam membuat surat perjanjian hutang.

Dalam membuat surat perjanjian hutang usaha, terdapat beberapa hal yang harus lebih Anda perhatikan agar hasilnya bisa benar-benar sesuai dengan harapan Anda, yaitu:

• Komponen-komponen pendukung yang nantinya harus harus dicantumkan dalam surat perjanjian tersebut.

Pada dasarnya, dalam membuat surat perjanjian hutang usaha sebenarnya tidak jauh berbeda dari membuat surat-surat formal lainnya. Setelah menuliskan jenis dari surat sebagai judul pada bagian tengah atas, ikuti juga dengan membuat tanggal, nomor, dan lampiran-lampirannya. Pada bagian dari isi surat tersebut, tulislah tentang pihak pembuat surat pernyataan, isi pernyataan, dan juga isi dari surat perjanjian yang berhubungan dengan peminjaman. Baru setelah itu harus ditandatangani oleh pihak pemberi pinjaman, penerima pinjaman, dan juga saksi. Jangan lupa untuk menempelkan materai dan nama lengkap dari masing-masing pihaknya.

• Hitunglah dengan cermat berapa besar dana yang dibutuhkan untuk memastikan nilai dana yang akan dipinjam.

Pada bagian dari isi surat perjanjian, Anda diminta untuk mencantumkan berapa besar dari jumlah pinjaman dana yang nanti akan diajukan. Hitunglah dengan cermat bagaimana untuk menentukan jumlahnya, karena Anda harus tetap mempertimbangkan apakah Anda mampu mengembalikan dana tersebut atau tidak. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh tingkat estimasi keuntungan dari bisnis Anda. Katakanlah Anda membutuhkan modal sekitar Rp25 juta. Sedangkan, bunga pinjamannya adalah 12% per tahun atau sekitar 1% per bulannya. Maka dari sini, Anda akan bisa memperkirakan sendiri seberapa tinggi tingkat kemampuan untuk membayar bisnis Anda nantinya.

• Hitunglah nilai keuntungan dari penjualan Anda.

Dengan nilai dana pinjaman sebesar Rp.25 juta dan bunga bank sekitar 12%, maka keuntungan penjualan sebelum bunga dan pajak adalah Rp20 juta/Rp25 juta = 80%. Jika prediksi rasio keuntungan dari penjualan Anda jauh lebih besar daripada bunga banknya, maka Anda masih berpeluang besar untuk mendapatkan dana pinjaman untuk bisnis Anda.

Nah, itulah sedikit panduan singkat dalam hal bagaimana untuk membuat surat perjanjian hutang usaha. Untuk membantu bisnis agar mampu membayar pinjaman dana bisnis tersebut, maka pastikan kemampuan finansial bisnis Anda sudah tertata dengan rapi. Dengan menggunakan  software accounting akan sangat membantu Anda dengan berbagai fitur finansialnya, mulai dari laporan keuangan, jurnal, sampai invoice.

Apabila pembaca membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai artikel di atas dan software HRD & Payroll, membutuhkan bimbingan dalam pembuatan SOP manufacturing, membutuhkan software accounting dan Job costing, silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-8521172 atau 081-252-982900. Kami siap membantu! Terimakasih dan salam sukses.