Dalam merekrut karyawan baru juga membutuhkan proses yang lebih panjang dan perencanaan yang lebih cermat. Proses seperti ini juga sagnat perlu untuk direncanakan, karena ketika sedang proses melakukan perekrtutan karyawan baru, maka perusahaan akan berusaha agar bisa mendapatkan kandidat yang benar-benar sesuai dan memiliki potensi yang terbaik. Selain itu, perusahaan tentu saja juga membutuhkan karyawan yang memiliki vibeĀ positif, agar ketika kandidat tersebut sudah diterima, maka di kemudian hari mereka akan mampu memberikan semangat yang baik pada perusahaan Anda.
Karena alasan itulah, maka berikut ini merupakan tips untuk mewawancara kerja yang tidak hanya sangat diperlukan bagi para calon karyawan, namun juga untuk divisi HR. Tips ini juga akan menjadi sangat berguna untuk membantu dalam menyeleksi karyawan yang lebih berpotensi dalam memberikan efek yang lebih negatif, meskipun mungkin saja kualifikasi kerjanya cukup memadai.
Karyawan dengan vibe yang sangat buruk, dapat merusak suasana yang lebih kondusif dan menjadikan perusahaan seperti tidak nyaman. Orang seperti ini biasanya lebih sering disebut dengan toxic people, karena efek negatif mereka dengan begitu mudah bisa menyebar dan bisa memperngaruhi orang lain. Terdapat beberapa tips untuk wawancara kerja yang mungkin bisa Anda gunakan untuk menyeleksi para calon karyawan seperti ini agar tidak masuk ke perusahaan Anda. Berikut ini adalah beberapa tips beserta penjelasan dari konsultan manajemen autopilot tentang hal ini.
1. Bentuk tim penyeleksi khusus untuk proses wawancara kerja.
Tim HR yang sudah sangat berpengalaman tentunya harus memiliki kemampuan untuk mengenali dan mendeteksi tentang bagaimana ciri-ciri toxic people yang sudah dihadapi. Pilihlah kandidat yang mungkin saja Anda inginkan, kemudian serahkan sisanya kepada tim yang sudah Anda miliki tersebut. Mungkin saja jika para calon karyawan tersebut cukup pandai, dia masih bisa mengelabuhi satu orang saja, namun untuk mengelabuhi satu tim yang cukup berpengalaman, tentu saja akan semakin sulit.
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana situasi tersulit yang sebelumnya pernah dihadapinya.
Orang yang berciri khas toxic memiliki kecenderungan bahwa merekalah yang selalu menjadi korban atas situasi buruk tersebut yang sebelumnya pernah dialaminya. Ajukan pertanyaan tentang bagaimana situasi buruk tersebut yang pernah dihadapi dan bisa dilaluinya pada pekerjaan sebelumnya dan perhatikan jawaban apa saja yang keluar dari mulutnya. Jika kemudian jawabannya kebanyakan adalah dengan cenderung untuk menyalahkan orang lain dan tidak mengambil porsi dari kesalahan untuknya sendiri, bisa dipastikan bahwa calon karyawan seperti ini dikemudian hari akan menyebabkan masalah.
3. Tanyakan tentang bagaimana saat-saat terbaik pada pekerjaannya yang dulu.
Jawaban dari pertanyaan ini akan digunakan untuk memeriksa, apakah karyawan tersebut benar-benar mendalami pekerjaannya atau tidak. Jika jawabannya hanya lebih berpusat pada pesta (merayakan) yang pernah dilakukan oleh perusahaan setelah project sudah selesai, atau acara makan-makan bersama karyawan lain yang dianggapnya sebagai saat yang terbaik dan menyenangkan, atau berupa liburan yang sudah dilakukan setiap menjelang akhir tahun, maka bisa menjadi satu indikasi kuat bahwa karyawan tersebut memang sangat kurang memiliki gariah pada pekerjaannya dulu. Namun, jika jawaban dari calon karyawan tersebut malah membahas tentang pencapaian kerjanya (prestasi kerja), prestasi timnya, dan hal-hal yang sejenis lainnya, maka selamat! Anda sudah benar-benar menemukan calon karyawan baru yang memiliki dedikasi terbaik pada pekerjaannya sendiri dan tentunya bagi perusahaan.
4. Tanyakan tentang hal-hal apa saja yang tidak disukai dari pekerjaan sebelumnya.
Skema tentang pertanyaan seputar hal-hal apa saja yang tidak disukai dari pekerjaan sebelumnya, minimal adalah 5 hal dan hanya merupakan ilustrasi. Anda bisa menggantinya sesuai dengan konteks pekerjaan. Maksud dari skema ini adalah untuk mengorek dengan lebih jelas tentang bagaimana para calon karyawan baru ini dalam menyampaikan apa saja hal-hal yang tidak disukainya. Dan dari penjelasan yang sudah diberikan oleh si calon karyawan ini, maka Anda dan tim akan bisa mengetahui bagaimana potensi masalah yang akan ditimbulkan oleh si calon karyawan ini. Jika jawabannya tidak terlalu objektif dan lebih cenderung banyak berkenaan dengan seputar permasalahan pribadinya, maka menjadi tanda lampu merah untuk merekrut si karyawan ini.
5. Korek seputar bagaimana cerita dari pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya.
Hal seperti ini sangat diperlukan untuk mengetahui tentang bagaimana sudut pandang dan reaksinya pada berbagai permasalahan yang sudah terjadi pada pekerjaan yang sebelumnya. Jika dia memiliki perspektif dan reaksi yang lebih positif, maka para calon karyawan tersebut bisa dikatakan sebagai orang-orang yang berkualitas. Namun jika reaksinya cukup negatif dan lebih cenderung untuk menyalahkan orang lain, maka berhati-hatilah. Ingat, bahwa sejarah akan bisa terulang kembali, jika si calon karyawan tersebut menjadi sumber masalah pada pekerjaan yang sebelumnya, bukan tidak mungkin jika dia akan mengulangi kembali kejadian yang sama di kantor Anda.
Melakukan proses wawancara kerja akan menjadi hal yang sangat rumit karena didalamnya terdapat unsur tanggungjawab untuk mendapatkan karyawan yang lebih tepat. Karyawan yang lebih berpotensi akan menjadi pendukung terbesar bagi perusahaan Anda atau malah sebaliknya, bisa diseleksi pada setiap proses seperti ini. Tips untuk mewawancara kerja seperti di atas bisa Anda coba gunakan untuk membantu dalam mendeteksi para calon-calon karyawan baru yang akan Anda rekrut mungkin saja dulunya memang bermasalah. Tentu saja penggunaan konsep tersebut harus bisa disesuaikan dengan setiap masing-masing kebutuhan perusahaan Anda.
Setelah Anda mendapatkan karyawan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan, maka tugas Anda selanjutnya sebagai HR dan pemimpin perusahaan adalah untuk mengelola karyawan tersebut dengan lebih baik. Penggunaan software HR akan sangat membantu Anda dalam mengelola setiap administrasi karyawan dengan lebih mudah. Dengan mengelola database karyawan, maka Anda akan bisa memiliki berbagai catatan penting tentang bagaimana kinerja mereka dan berbagai hal lain dengan lebih terperinci. Data ini akan sangat diperlukan untuk melakukan proses pengembangan dan langkah-langkah yang lebih lanjut agar setiap karyawan bisa bekerja dengan lebih optimal.
Jika Anda merasa tertarik dengan strategi HR (Human Resource) lainnya, Maka Groedu Consultan lah solusinya. Anda bisa menghubungi kami via WhatsApp 0812-5298-2900 atau email ke groedu@gmail.com. Tim kami akan siap membantu Anda dan kami tunggu kabar baiknya dari Anda.