Sejak dulu hingga sekarang fungsi dari ilmu akuntansi apalagi pada zaman modern seperti sekarang ini tidak dapat terlepas dari adanya peranan akuntansi yang sangat besar terhadap dunia bisnis atau perusahaan untuk dapat memberikan berbagai informasi tentang keuangan untuk pihak dalam dan juga pihak dari luar perusahaan serta agar dapat melakukan pengendalian pada biaya atau cost yang telah dikeluarkan. Berbagai konsep-konsep tentang akuntansi pun sangat diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap seluruh kegiatan dari operasional bisnis yang selama ini terus dilakukan oleh pihak perusahaan baik secara internal maupun eksternal dikarenakan segala kegiatan dari operasional perusahaan yang berhubungan dengan uang perusahaan.
Laporan yang telah dihasilkan dapat berupa :
1. Laporan Neraca.
2. Jurnal Keuangan.
3. Laporan Laba-Rugi.
4. Laporan Arus Kas dan lain sebagainya.
Perhitungan manual dengan cara menggunakan tenaga seorang akuntan professional atau tenaga keuangan lainnya tentunya sangat dibutuhkan dalam meningkatkan tingkat transparansi dan juga kualitas akan adanya informasi keuangan yang valid dari perusahaan.
Akan tetapi pada zaman digital seperti sekarang ini yang mana dunia teknologi sudah semakin berkembang pesat dan lebih banyak membutuhkan kecepatan berbagai informasi tentunya para akuntan juga membutuhkan adanya software akuntansi agar lebih memudahkan kinerja mereka dalam mengelola laporan keuangan secara lebih profesional.
Tersedianya software akuntansi dengan berbagai keunggulan spesifikasi dan juga fitur yang sangat beragam.
Berikut adalah beberapa fasilitas yang biasanya dimiliki oleh software akuntansi yang akan berperan besar dalam membantu dan memudahkan pihak akuntan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan lebih efisien.
1. Fitur Neraca Keuangan.
Laporan Neraca merupakan salah satu laporan yang akan dihasilkan pada suatu periode akuntansi tertentu yang menunjukkan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan pada setiap akhir periode tersebut. Terdiri dari tiga macam bagian komponen utama yaitu : aset, liabilitas, dan juga ekuitas. Tujuan dari adanya fitur laporan neraca ini adalah sebagai penyediaan tentang informasi secara mendalam akan laporan keuangan perusahaan dengan cara menampilkan detail dari posisi nilai debit dan kredit perusahaan.
2. Fitur Inventory/Persediaan.
Inventory merupakan salah satu asset yang terdapat dalam perusahaan baik itu adalah dalam bentuk barang yang telah dimiliki oleh perusahaan ataupun bisa juga berupa barang barang yang sedang dalam proses pembuatan. Dalam dunia industry manufaktur inventori terbagi menjadi tiga macam kelompok utama, yaitu : persediaan bahan baku, persediaan dalam proses, dan juga persediaan barang jadi. Dalam software akuntansi terdapat menu gudang dan juga pasti terdapat adanya informasi tentang inventory yang dapat diisi dan selalu dimonitor oleh pihak perusahaan agar bisa mendapatkan informasi seputar stock produk nya secara lebih tepat.
3. Fitur Purchasing/Pembelian.
Proses pembelian/purchasing merupakan salah satu proses terpenting dalam pencarian sumber atau bahan dari produksi dalam membantu segala kegiatan produksi bisnis/perusahaan tersebut. Saat proses pembelian ini biasanya diperlukan adanya form khusus pembelian (purchase order) sebagai bukti otentik dalam dokumen pembelian dari perusahaan. Software akuntansi biasanya akan meyediakan fitur ini agar dapat mengatur format purchase order agar lebih memudahkan laporan pembeliannya.
4. Fitur Sales/Penjualan.
Fitur dari sales/penjualan merupakan fitur yang sangat penting dalam proses keuangan perusahaan, selain untuk menampilkan detail dari produk, fitur ini juga dapat menampilkan detail dari pajak (ppn), diskon, dan juga pembatalan (void). Dalam software akuntansi biasanya fungsi penjualan ini akan berbentuk Point of Sale (POS) yang terdapat dalam sistem komputer milik kasir (jika retail modern atau swalayan).
5. Fitur Stock Opname.
Stock opname sangat penting untuk dilakukan agar dapat menghitung bentuk fisik dari persediaan suatu produk dalam stock. Selain agar dapat mengetahui keakuratan dari laporan dalam suatu pembukuan, pelaksanaan stock opname sendiri juga dapat membantu pihak perusahaan dalam melakukan fungsi sistem pengendalian intern (SPI) dengan lebih optimal. Beberapa fungsi dari sistem pengendalian internal adalah untuk membandingkan persediaan stock dari tahun ke tahun, dan untuk mendapatkan HPP (Harga Pokok Penjualan) pada laporan keuangan, dan untuk mengetahui kebenarannya dalam laporan keuangan/pembukuan apakah data nya sudah cocok atau apakah memang terjadi kecurangan, dan lain sebagainya.
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, atau email ke groedu@gmail.com atau groedu_inti@hotmail.com