Negara Indonesia terbilang masih menjadi negara yang beruntung karena masih mampu untuk tumbuh di atas 5% di tengah adanya perlambatan dalam perekonomian global. Dua negara yang lebih dari Indonesia untuk sekarang ini adalah Negara China dan India dengan pertumbuhan ekonomi yang bias mencapai bisa di atas 6%.
Demikianlah yang telah disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam seminar bertajuk yang Unlocking Public and Private Investment in Indonesia : Role of Financial Sector di Hotel Hilton, Bali, Rabu (8/12/2016).
“Indonesia masih tumbuh sangat bagus, di atas 5% dan karena itu kita hanya di bawah India dan China. Tidak banyak negara yang kuat dan mampu bertahan dengan kondisi seperti sekarang ini,” katanya.
Kondisi yang seperti sekarang ini, perekonomian global yang tetap masih terus melambat di sekitar 3%. Yang lebih buruk lagi adalah pertumbuhan perdagangan yang lebih rendah dari perekonomian global. Selain itu juga persoalan geopolitik yang masih belum mampu untuk terpecahkan oleh beberapa Negara lain.
Banyak diantara Negara-negara maju dengan ekonomi yang tidak stabil dan sesuai dengan espektasi. Perekonomian AS yang sekarang masih belum membaik, begitu juga dengan Negara Jepang dan negara yang berada pada kawasan Eropa yang bahkan telah banyak menggunakan mekanisme dari adanya suku bunga yang negatif. Negara China juga belum banyak mengalami perubahan.
Harga komoditas yang terbilang masih sangat rendah, walaupun terdapat ekspektasi akan adanya peningkatan yang seiring dengan adanya proyeksi terhadap harga-harga minyak dunia yang terus saja meningkat.
“Lingkungan perekonomian global sama sekali tidak cukup bagus hari ini. 5% adalah pertumbuhan yang sangat beruntung, apabila dibandingkan dengan Negara AS atau Negara-negara lainnya,” terang Sri Mulyani.
Keberhasilan dari Negara Indonesia, menurut Sri Mulyani tentunya diawali dengan proses demokrasi yang telah berjalan menjadi lebih baik pasca reformasi 1998. Baik Presidennya serta pemerintah daerah yang telah dipilih langsung oleh masyarakat. Hal ini telah menandakan akan adanya sebuah kestabilan yang telah berhasil diciptakan.
“Kita sudah memilih Presiden melalui jalan proses demokrasi dengan sangat baik,” imbuhnya.
Hal tersebut ternyata ikut juga untuk mempengaruhi berjalannya perekonomian negara. Reformasi yang tidak hanya berjalan dari sisi politik, melainkan juga dalam hal perbaikan segala institusi yang saling berkaitan dengan perekonomian. Baik itu adalah Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Jika itu tidak dijalankan, lalu bagaimana untuk tetap mampu bertahan dalam kondisi seperti sekarang ini,” tegas Sri Mulyani.
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, atau email ke groedu@gmail.com atau groedu_inti@hotmail.com
Sumber : Klik disini