Serangkaian system SOP yang memang khusus untuk bagian produksi dibuat oleh tim penyusun SOP (Standard Operating Procedures) agar dapat melakukan kajian pedoman dalam hal pelaksanaan produksi agar bisa menjadi lebih optimal dalam perusahaan.
Penyunan SOP pada bagian produksi ini sendiri sudah saling berkaitan dengan yang namanya manajemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) atau Perencanaan produksi dan Inventory Control) pada perusahaan.
Manajemen PPIC sendiri adalah bagian kerja dalam hal perencanaan prduksi dan sebagai pengendalian terhadap produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan adanya penerapan manajemen PPIC dalam internal perusahaan, maka sebuah bisnis yang telah dilakukan bisa lebih terorganisir dengan baik serta mampu berjalan dengan optimal.
Manajamen PPIC yang nantinya akan dijalankan oleh pihak perusahaan agar dapat terealisasi dengan baik dan lebih optimal apabila syarat dalam hal penerapan manajemen PPIC pada perusahaan sudah dilaksanakan oleh pihak perusahaan secara menyeluruh.
Beberapa syarat dalam hal penerapan manajemen PPIC agar mampu menjadi lebih optimal ini adalah sebagai berikut :
1. Adanya perencanaan penjualan yang lebih jelas dari para marketing perusahaan.
Perusahaan yang telah menjalankan manajemen PPIC tidak bisa tanpa pengawasan dan langsung dilepaskan begitu saja dengan proses pembuatan rencana penjualan. Hal ini harus dilakukan oleh perusahaan agar dapat memastikan bahwa penjualan produknya bisa dilakukan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga keuntungan yang nantinya ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik.
2. Adanya keseimbangan diantara kemampuan mesin produksi dengan kuantitas produk yang telah dihasilkan.
Hal ini tentunya sebagai salah satu syarat utama dalam penerapan manajemen PPIC agar bisa menjadi lebih optimal untuk perusahaan. Tujuan utama yang telah diharapkan dengan adanya penerapan metode ini adalah karena mesin produksi tidak boleh digunakan secara overload (berlebihan).
3. Adanya batasan-batasan untuk penyimpanan dan produksi secara minimum dan lebih maksimal.
Pembuatan batasan ini sudah menjadi tugas utama dari manajer PPIC yang paling penting untuk dapat memastikan tentang pedoman jalannnya produksi perusahaan agar bisa sejalan.
Landasan utama dari pihak manajemen PPIC ini selanjutnya akan dilakukan oleh beberapa pelaksana proses produksi yang lebih berkompeten untuk dapat memastikan produksi yang nantinya akan dihasilkan dapat menjadi lebih optimal bagi perusahaan. Tenaga-tenaga yang melakukan aktivitas produksi ini adalah para operator mesin produksi.
Job des dari para operator produksi internal sebuah perusahaan ini dapat dilakukan melalui beberapa aktivitas-aktivitas berikut ini, yaitu :
• Melakukan proses pengelolaan barang atau produk dari suatu bahan dasar /bahan baku yang kemudian diolah sampai menjadi berbentuk dan sesuai dengan keperluan para konsumen (barang jadi).
Ini adalah fungsi paling vital dan umum yang harus dikuasai oleh seorang operator produksi. Bukan hanya untuk sekedar meningkatkan nilai produk yang telah dihasilkan, akan tetapi bagi seorang operator produksi memerlukan keterampilan dalam hal mengelola bahan mentah agar dapat menjadi produk jadi yang berkualitas bagus sehingga memiliki nilai jual yang tinggi dan bisa terpasarkan dengan lebih luas dan banyak diminati oleh para konsumen secara keseluruhan.
• Melaksanakan kebijakan-kebijakan dan perencanaan produksi produk.
Para pegawai yang berperan dalam bidang operator produksi ini haruslah tetap mematuhi segala kebijakan-kebijakan dan rencana produksi yang sudah dirumuskan oleh pihak perusahaan. Hal ini dilakukan sebagai wujud loyalitas dalam hal pekerjaannya sendiri.
Kebijakan serta rencana kerja yang telah ada sesungguhnya merupakan wujud konkrit dari apa saja yang diharapkan oleh pihak perusahaan sehingga para pegawai yang bertugas sebagai operator produksi yang lebih berkompeten wajib untuk melakukan segala kebijakan-kebijakan serta rencana kerja perusahaan tanpa terkecuali.
• Melaksanakan proses produksi sesuai dengan prosedur kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Tugas untuk para operator produksi selanjutnya adalah kegiatan kerja operator produksi yang harus menanungi bagian pemrosesan produk. Rincian dari tugas yang biasanya dilakukan pada saat terjadi pemrosesan ini diantaranya adalah untuk :
1. Mengoperasikan mesin.
2. Menjaga kualitas dari bahan baku dan mutu kualitas produk.
3. Memilih bahan baku yang berkualitas.
4. Menggunakan mesin dengan memperhatikan adab K3.
5. Mengontrol berjalannya kegiatan dari proses produksi secara keseluruhan.
Dengan beberapa tugas yang harus dijalankan oleh para operator produksi diatas, maka sebuah perusahaan produksi akan dapat semakin berkembang dan bertambah sukses.
Tidaklah mudah dalam hal melaksanakan penyusunan SOP untuk bagian produksi yang memang benar-benar harus tepat dan lebih efisien sehingga akan sangat dibutuhkan peran para operator produksi untuk bisa menerapkannya dalam pekerjaan operasional mereka setiap harinya. Sekian pembahasan seputar SOP bagian produksi untuk Anda. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi Anda dan terima kasih.
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Office : 031-21100152 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com