Terdapat banyak sekali jenis-jenis bisnis produksi dari sektor industry manufaktur yang ada di Indonesia namun berikut ini adalah beberapa dari jenis-jenis industry manufaktur yang memiliki prospek cukup bagus bagi para pengusaha perindustrian Nasional.
Setidaknya hal ini nantinya akan dapat sebagai salah satu inspirasi jika memang diantara Anda sekalian yang ingin mendirikan bisnis industry manufaktur namun masih bingung ingin memulai bisnis industry manufaktur jenis apa dan apakah bisnis industry manufaktur yang ingin segera Anda mulai tersebut apakah memiliki prospek yang cukup bagus atau tidak.
1. Perindustrian Dalam Bidang Elektronik.
Pada sekitar tahun 2011 yang lalu, sektor industri barang elektronik konsumsi boleh dibilang mengalami masa peningkatan yang sangat tinggi. Berdasarkan data dari EMC (Electronik Marketer Club), dari hasil pencapaian nilai penjualan produk jenis elektronik dari bulan Januari sampai dengan bulan November 2011 beberapa tahun yang lalu telah menunjukkan pencapaian sekitar 22, 65 triliun rupiah, benar-benar angka penjualan yang fantastis bukan! Angka penjualan yang begitu fantastis ini semakin semakin lama semakin meningkat sekitar 27% apabila dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
Pertumbuhan penjualan yang begitu pesat seperti ini banyak ditopang oleh adanya penjualan dari produk-produk seperti :
1. Kulkas.
2. Flat panel TV.
3. TV LCD.
4. Mesin cuci dan lain sebagainya yang meningkat secara tajam.
Penjualan flat panel TV semakin meningkat karena telah terjadi kecenderungan antara perpindahan dari penggunaan TV tabung (CRT) yang begitu boros energi listrik kepada plat panel (LCD, LED, dan plasma). Total penjualan selama tahun 2011 yang lalu sudah diprediksikan akan mampu melewati dari total penjualan pada tahun 2010 (tahun sebelumnya) karena setiap produsen biasanya akan mengadakan program-program promosi secara besar-besaran pada akhir tahun untuk dapat meningkatkan penjualan mereka.
Bayangankan saja apabila pasar elektronik di tahun-tahun yang akan datang sepertinya tidak akan kalah optimis apabila dibandingkan dengan tahun ini. Pada umumnya, para pelaku industri elektronik merasa sangat yakin bahwa penjualan dari berbagai jenis produk elektronik di tahun-tahun yang akan datang akan semakin meningkat sekitar 15% sampai 25%. Rasa optimis ini semakin diperkuat oleh adanya rencana dari beberapa merek terkenal yang nantinya akan berinovasi dengan semakin memperbesar kapasitas mesin cuci dan juga lemari es pada tahun-tahun berikutnya. Selain itu, pasar dunia elektronik di Indonesia pun diprediksi masih akan tetap semakin meningkat.
2. Perindustrian Jenis Tekstil.
Pada sekitar tahun 2011 yang lalu, sektor industri tekstil sudah mulai menunjukkan adanya peningkatan yang cukup pesat dan sudah semakin tumbuh menjadi sekitar 8,6% sampai kepada Triwulan ke-III. Hal ini tentunya sebagai angin segar untuk para pengusaha tekstil karena pertumbuhan industri tekstil selama ini terasa sangat lambat. Bahkan, pertumbuhannya sempat mengalami negatif pada sekitar antara tahun 2007 dan 2008. Namun di sisi lain, pertumbuhan pesat ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya ekspor di atas 23% walaupun pasar dunia masih belum terlalu pulih secara total.
Tapi, pada sekitar tahun 2012 yang lalu dan juga pada tahun-tahun berikutnya, pertumbuhan industri tekstil diprediksikan akan kembali lagi harus berhadapan dengan berbagai hambatan. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) telah menyatakan bahwa pertumbuhan industri tekstil di Indonesia pada tahun 2012 dan tahun-tahun berikutnya telah diperkirakan akan semakin tumbuh sedikit atau sebesar 2% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
3. Perindustrian Dalam Bidang Otomotif
Pada sekitar tahun 2011, industri mobil mulai kembali menggoreskan rekor penjualan yang juga semakin meningkat secara drastis. Sepanjang tahun 2011, penjualan kendaraan roda empat telah mencapai 890.410 unit dan ini merupakan hasil penjulan tertinggi sepanjang sejarah penjualan mobil di Indonesia. Bahkan, penjualan terbesar di antara negara-negara ASEAN.
Dengan semakin gencarnya penjualan mobil selama beberapa tahun terakhir dan semakin tingginya tingkat permintaan mobil, maka pasar otomotif di Indonesia dapat mencapai sekitar 1 juta unit mobil pada tahun 2012 yang lalu. Tapi, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) telah memperkirakan angka penjualan pada tahun-tahun berikutnya berkisar antara 920.000 – 940.000 unit.
Meskipun peluang untuk dapat meningkatkan pemasaran mobil pada tahun 2012 silam dan tahun-tahun berikutnya yang akan datang masih sangat terbuka lebar, namun terdapat banyak sekali tantangan yang akan dihadapi oleh industri ini. Misalnya saja, kenaikan Bea Balik Nama (BBN) dan kenaikan harga BBM yang bersubsidi. Selain itu, tantangan lainnya adalah dalam hal pengetatan kredit kendaraan oleh BI yang menerapkan DP (down payment) lebih tinggi. Untuk setiap kendaraan pribadi, DP-nya di atas 25%. Sementara itu, DP untuk kendaraan komersial adalah 20%.
Apabila memang seluruh faktor ini tetap berlangsung secara bersamaan, tentu saja akan semakin berdampak sangat signifikan terhadap penjualan mobil setiap tahunnya. Khususnya tentang pembatasan uang muka minimal untuk pembelian kendaraan bermotor dan melalui kredit kendaraan bermotor melalui kredit konsumsi, maka dampaknya akan terasa cukup besar karena pembiayaan pembelian mobil selama ini sebagian besar sudah menggunakan kredit (perkreditan).
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Office : 031-21100152 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com