Bagi Anda yang baru bekerja dengan profesi sebagai seorang pebisnis Start Up, mungkin masih belum terlalu tahu tentang seperti apakah sebenarnya peran dari seorang HR yang sangat dibutuhkan dan bersifat sangat krusial bagi perusahaan dan stidaknya memiliki tingkat skalabilitas yang terlalu kecil dan agak menengah.
Kebanyakan dari perusahaan Start Up memang memiliki jumlah karyawan yang sangat sedikit hal ini sangat berbeda dengan perusahaan yang sudah lama berjalan dan memiliki jumlah ribuan karyawan. Diantara kebanyakan perusahaan pemula yang rata-rata adalah perusahaan kecil yang memulai bisnis perusahaannya dengan karyawan yang beranggotakan tidak sampai bahkan kurang dari 25 orang. Apakah peran HR dalam perusahaan berskala kecil seperti itu sudah dibutuhkan?
Tentunya hal ini sudah menjadi sebuah pertanyaan yang sangat memusingkan dan sempat terpikir apakah peran HR tidak terlalu berpengaruh besar di dunia perusahaan yang masih terbilang Start Up. Sebenarnya peran HR itu sangat perlu, apalagi pada perusahaan yang terbilang masih Start Up agar segala tugas-tugas yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat manajerial dapat menjadi lebih mudah dan semakin teratur.
Namun, dalam hal ini apa sajakah yang dapat dilakukan oleh seorang HR? Dan apa saja yang harus diketahui oleh seorang HR?
Berikut ini adalah 3 macam hal pokok yang seharusnya dan benar-benar wajib untuk diketahui bagi para staff HR perusahaan :
1. Perihal Kepribadian (Personality Matters).
Untuk perusahaan yang terbilang masih Start Up dan memiliki sejumlah karyawan baru serta beraneka macam menjadi tantangan tersendiri bagi seorang HR. Terutamanya adalah karena kebanyakan dari HR pun tidak semuanya tahu tentang bagaimana menghadapi karyawan baru, apa yang perlu dan tidak perlu untuk dilakukannya dan apa saja yang perlu dibicarakan dengan mereka pada saat CEO atau pimpinan kita menyerahkan tugas tentang onboarding kepada kita.
Pra interview pun juga demikian, terkadang bagi seorang HR belum terlalu mengerti tentang kepribadian dari masing-masing karyawannya. Hal ini sebenarnya sangat berpengaruh besar kepada kelangsungan hidup dari perusahaan dari awal dimana dengan mengerti kepribadian dari masing-masing karyawannya adalah hal yang paling diutamakan.
Agar dapat membangun perusahaan Start Up yang sukses, seorang HR harus benar-benar mengerti tentang kepribadian dan pesona dari setiap masing-masing karyawan sehingga dia akan tahu bagaimana harus menempatkan karyawan dan memperlakukannya dengan sangat baik. Jika memang diperlukan re-role, maka seorang HR akan tahu seperti apa peran yang cocok bagi karyawannya tersebut. Memiliki karyawan yang berbagai macam tipe kepribadian juga sangat menguntungkan perusahaan karena adanya berbagai kolaborasi dari masing-masing pihak.
2. Jadilah Transparan (Be Transparent).
Bagi bisnis Start Up, segala informasi yang berhubungan dengan keuangan, seputar internal manajemen dan tentang isu perusahaan menjadi tanggungjawab bersama. Khususnya untuk pimpinan, hal ini sudah menjadi momok menakutkan tersendiri akan berapa banyaknya informasi yang mereka dapat berikan terhadap karyawannya. Mereka pun sebenarnya ingin karyawan tahu tentang perusahaan dan segala informasi yang dibutuhkan karyawan untuk bekerja agar menjadi lebih efektif dan memiliki tujuan yang jelas.
Lalu, apa sebenarnya tujuan perusahaan dengan peran dari seorang HR? Karyawan tentunya sangat ingin klarifikasi yang jelas akan pekerjaan mereka dan tujuan mereka dari bidangnya. Apa saja yang ingin mereka capai dan apa saja yang perusahaan ingin capai. Tentunya informasi yang nanti akan diberikan juga harus dengan hati-hati agar informasi yang diberikan tidak sampai terlalu transparan yang sangat ambigu dan semakin tidak menentu.
Peran dari seorang HR sangat dibutuhkan sebagai “jembatan utama” antara pimpinan dengan para karyawannya. Sehingga segala informasi yang hendak diberikan oleh pimpinan tentunya akan dapat disaring melalui HR. sedangkan HR pun juga memiliki wewenang dalam hal mengatur performance appraisal, yaitu penilaian terhadap kinerja dari para karyawan.
3. Mengapa Harus Kejelasan (Why Clarity).
Hanya visi yang jelas dengan alasan yang juga jelas dapat meningkatkan produktivitas dari para karyawan akan semakin tinggi. Karyawan akan bekerja dengan baik jika saja mereka bisa membuat keputusan sendiri dan mengetahui tentang tujuan kerja mereka bagi perusahaannya. Sebagai seorang pimpinan perusahaan, Anda semakin didorong untuk tahu alasan Anda mengapa membentuk perusahaan dan apa tujuan nyata yang dapat diberikan (Why Clarity). Namun, seiring dengan berkembangnya perusahaan, Anda harus mempercayai tim Anda untuk mewakili perusahaan dalam pekerjaan, partner dan masyarakat publik.
Jika saja mereka tidak bisa menjelaskan “Why Clarity”, tujuan Anda sebagai seorang founder tidak akan terpenuhi. Pimpinan perusahaan Start Up harus memiliki waktu untuk memastikan bawhwa karyawannya memiliki visi yang sama dengan pimpinan. Apa hubungannya dengan peran sebagai seorang HR? Sebagai seorang HR, tentu kembali lagi, bahwa Anda akan menjadi sosok terpenting dalam penyelesaian masalah Why Clarity dan bagaimana Anda harus menjelaskan tentang esensi perusahaan terhadap para karyawan.
Apalagi dengan perusahaan yang terbilang masih Start Up dan belum lama berdiri, Anda juga dapat dituntut karena turut ambil bagian dalam pembuatan business process. Dikarenakan seorang HR-lah yang nantinya akan dituntut untuk mengerti tentang operasional perusahaan dari awal agar semakin memudahkan perusahaan dalam mengoptimalkan sumber daya manusia yang saat ini dimilikinya. Nah, dari topik di atas, tentu Anda menjadi semakin tahu akan hal-hal apa saja yang harus Anda ketahui sebagai seorang HR.
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Office (only call no sms) : 081-59417699 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com