Penilaian kinerja merupakan sebuah hal yang wajib untuk dilakukan oleh setiap perusahaan, karena karyawan adalah asset terpenting dalam internal organisasi perusahaan. Memiliki karyawan yang baik dan bersedia untuk memberikan kontribusi yang positif adalah impian dari setiap HR perusahaan. Sayangnya, beberapa faktor internal pada kondisi kantor biasanya akan menyebabkan perubahan pada kondisi karyawan. Misalnya saja pada jam kerja yang terlalu ketat sehingga membuat karyawan merasa semakin lama semakin jenuh atau karena pekerjaan-pekerjaan yang bersifat monoton yang membuat karyawan merasa cepat bosan. Dan pada akhirnya, karyawan akan segera untuk mencari jalan lain untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan tersebut, seperti halnya bermain gadget atau mereka sesekali akan berselancar di media sosialnya masing-masing.
Jika hal itu sudah biasa dilakukan dalam batas waktu yang wajar mungkin bukan menjadi masalah yang besar, namun sayangnya akan selalu ada saja karyawan yang malah terlalu terlena dengan hal-hal semacam itu sehingga membuatnya semakin lama semakin terdistraksi dari pekerjaannya sendiri. Hal ini akan semakin menurunkan tingkat produktivitas dari karyawan sehingga akan berdampak besar dalam merugikan perusahaan.
Agar dapat mengetahui tingkat produktivitas dari kinerja karyawan perusahaan, sebaiknya lakukan metode evaluasi kinerja (penilaian kerja) seperti di bawah ini.
1. Mengukur Produktivitas Karyawan Secara Kuantitatif.
Penilaian kinerja karyawan yang pertama yaitu dengan cara mengukur kuantitasnya. Anda bisa melihatnya dari seberapa banyak produk yang bisa mereka hasilkan dalam periode tertentu, misalnya setiap hari atau juga bisa dari setiap jamnya. Tak hanya produk, akan tetapi bisa juga berupa deadline kerja. Seberapa cekatan dan tanggap seorang karyawan dalam menyelesaikan deadline dengan tepat waktu juga bisa menunjukkan tingkat produktivitasnya masing-masing.
2. Feedback 360 Derajat Karyawan.
Penilaian kinerja karyawan selanjutnya adalah bisa dengan melihat feedback. Feedback ini tidak hanya terbatas secara dua arah saja, yaitu dari atasan dan bawahan, akan tetapi juga bisa melibatkan semua orang yang bekerja sama dengan karyawan tersebut, termasuk juga dari sisi bawahan. Dari sini Anda juga bisa melihat tentang bagaimana performa karyawan Anda menurut masing-masing kepala divisi, bawahannya, serta orang-orang yang sudah agak lama satu tim dengannya. Feedback yang akan Anda dapatkan dari banyak sumber tersebut akan semakin membuat hasil evaluasi dari kinerja karyawan Anda menjadi semakin akurat.
3. Layanan yang Diberikan Terhadap Para Pelanggan.
Contoh lain dari penilaian kinerja karyawan yang satu ini biasanya akan dilakukan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Sistem penilaian kinerjanya juga dapat terlihat dari sudah berapa banyak pelanggan yang telah ditanganinya, berapa lama waktu rata-rata yang ia perlukan dalam menyelesaikan berbagai keluhan dari para pelanggan, sampai kepada berapa banyak barang yang telah kembali. Ini semua menunjukkan seberapa cekatannya karyawan tersebut dalam menghadapi para pelanggan. Untuk dapat membantu Anda dalam melakukan penilaian kinerja menggunakan metode ini, maka mintalah feedback dari setiap masing-masing pelanggan tentang kesan mereka terhadap karyawan tersebut.
4. Bagaimana Sikap Karyawan Dalam Memanfaatkan Waktu Kerjanya.
Adanya jam kosong, misalnya pada saat karyawan sudah menyelesaikan deadline-nya dan tidak memiliki pekerjaan lain, juga bisa Anda jadikan sebagai potensi untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Bagaimana cara karyawan tersebut dalam memanfaatkan jam kosongnya, apakah dengan mengobrol dengan teman kerjanya, berselancar di media sosial, membaca email dari pelanggan, atasan, atau belajar hal-hal baru lainnya. Karyawan yang produktif adalah karyawan yang mampu dalam menggunakan jam kerjanya secara semaksimal mungkin dan apabila ada sedikit waktu senggang, maka ia akan memanfaatkannya untuk mengembangkan kemampuannya sendiri.
5. Antusiasme Karyawan dalam Berkontribusi Bagi Perusahaan.
Untuk dapat melakukan metode penilaian kinerja ini, berikanlah karyawan target untuk dicapai selama beberapa bulan ke depan. Atau apabila dirasa masih terlalu lama, bisa saja target untuk beberapa minggu ke depan. Dengan metode seperti ini, Anda bisa melihat seberapa besar antusiasme mereka dalam berkontribusi bagi perusahaan. Menyelesaikan target dalam waktu yang telah ditentukan bukan satu-satunya cara untuk melihat ini, akan tetapi lihatlah kualitas dari barang atau layanan yang telah dihasilkan. Apabila karyawan Anda memberikan hasil terbaiknya, maka itu artinya ia masih mau berkontribusi bagi perusahaan dan siap dalam membuat perusahaan Anda menjadi lebih produktif dimasa mendatang.
Dengan cara mengetahui tingkat produktivitas dari kinerja karyawan Anda, maka Anda bisa menentukan apakah perusahaan Anda sudah semakin produktif atau tidak. Jika memang tidak, maka Anda bisa memulai untuk menganalisis mengapa karyawan Anda masih kurang produktif. Dengan mengetahui penyebab utama semakin menurunnya produktivitas karyawan, maka Anda pun bisa menemukan solusi yang lebih tepat bagaimana untuk meningkatkan produktivitas mereka.
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Office (only call no sms) : 081-59417699 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com