TIPS BAGAIMANA MENGENAL DAN MENGHITUNG BEP (BREAK EVENT POINT) DALAM AKUNTANSI


Dalam menjalankan bisnis, setiap pebisnis pasti akan mengalami yang namanya rugi atau laba. Laba akan diperoleh pada saat jumlah pendapatan masih lebih besar daripada seluruh biaya yang telah dikeluarkan untuk proses produksi. Sedangkan, kerugian akan dialami oleh seorang pengusaha apabila seluruh hasil pendapatannya tidak mampu untuk menutup segala biaya yang telah dikeluarkan untuk proses produksi. Agar Anda dapat terhindar dari yang namanya rugi, maka Anda harus mengetahui yang namanya BEP atau Break-even Point.

 

Break-even Point (BEP) adalah sebuah kondisi di mana jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk biaya produksi akan sama dengan jumlah pendapatan yang telah diterima dari hasil penjualan. Akibatnya, perusahaan sama sekali tidak mengalami laba maupun rugi. Dalam istilah akuntansi, BEP biasa disebut dengan titik impas.

1. Manfaat dalam Menghitung BEP.

Salah satu dari manfaat menghitung BEP adalah Anda akan menjadi semakin tahu berapa kira-kira harga jual minimal yang harus Anda tentukan agar tidak sampai mengalami kerugian. Tanpa menghitung BEP, bisa jadi harga jual yang telah Anda pasang masih terlalu rendah sehingga Anda pun akan mengalami kerugian. Selain harga jual, Anda pun juga masih dapat mengira-ngira berapa banyaknya jumlah unit yang harus diproduksi agar total keuntungan yang bisa Anda dapatkan akan mampu menutup segala biaya pengeluaran.

Bagi mereka yang masih pemula dan masih belum tahu tentang apa itu BEP, maka tentunya akan merasa semakin kesulitan untuk menentukan harga jual dan seberapa besar keuntungan yang harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, setelah Anda menghitung seberapa besarnya harga pokok, maka hitung juga BEP sebelum Anda menentukan harga jualnya.

2. Unsur-Unsur Sebagai Pembentuk BEP.

Sebelum Anda akan menghitung BEP, terlebih dahulu maka Anda harus mengetahui tentang apa saja komponen yang dapat membentuk break-even point ini. Diantaranya adalah:

• Biaya Tetap (FC).

Biaya tetap atau fixed cost merupakan salah satu dari biaya yang wajib untuk dikeluarkan oleh seorang pengusaha, terlepas dari apakah ia telah melakukan proses produksi atau tidak. Yang termasuk biaya tetap adalah gaji karyawan, biaya sewa gedung, serta biaya penyusutannya.

• Biaya Variable per Unit (VC).

Berkebalikan dengan biaya tetap, besarnya biaya variabel atau variabel cost akan dipengaruhi oleh banyak sedikitnya unit yang telah diproduksinya. Contoh dari biaya variabel adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli bahan baku, membayar tagihan air, listrik, dan juga telepon.

• Harga Jual per Unit (P).

Istilah seperti ini merupakan harga yang telah ditentukan oleh pengusaha untuk setiap satuan unit produksi yang telah dihasilkan. Harga jual diperoleh dari harga pokok yang sudah ditambahkan dengan jumlah keuntungan yang ingin diperolehnya.

3. Rumus Menghitung BEP

Dalam menghitung BEP, terdapat dua macam hal yang harus diperhatikan, yakni BEP Unit dan BEP Penjualan. Pengertian BEP Unit adalah berapa banyak jumlah barang yang nanti akan diproduksi agar mendapatkan BEP. Perhitungan seperti ini akan diperoleh dari total biaya tetap kemudian dibagi dengan harga jual yang nanti dikurangi dengan harga variabel.

• BEP = FC : (P – VC).

BEP Penjualan merupakan jumlah penjualan yang harus didapatkan agar mampu dalam menutup BEP. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut.

• BEP = FC : (1 – (VC/P)).

Semisal dengan biaya tetap senilai Rp.20 juta dan biaya variabel sebesar Rp.12.000 serta harga jual per unit dari barang adalah Rp.16.000, maka berapa barang unit barang yang nanti harus dihasilkan dan berapa banyak jumlah penjualan yang akan didapatkan agar mendapatkan BEP nya?

BEP Unit = FC : (P – VC)
= Rp20.000.000 : (Rp16.000 – Rp12.000)
= 5000

BEP Penjualan = FC : (1 – (VC/P))
= Rp20.000.000 : (1 – Rp12.000 : Rp16.000))
= Rp80.000.000

Jadi, dari perhitungan di atas, agar bisa mendapatkan kondisi BEP, maka perusahaan tersebut harus memproduksi sebanyak 5000 unit dan menghasilkan penjualan sebesar Rp40.000.000.

Menghitung BEP sangatlah penting agar dapat menentukan seberapa besar jumlah unit yang harus diproduksi serta berapa besarnya harga penjualan yang nanti harus didapatkan agar bisnis tidak sampai mengalami kerugian.

Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Office (only call no sms)  : 081-59417699 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com