SEPUTAR HR (HUMAN RESOURCES): BAGAIMANA SEHARUSNYA SIKAP KARYAWAN AGAR CUTI TIDAK MENGGANGGU PEKERJAAN?


Perusahaan yang baik tentunya harus menyadari bahwa urusan cuti karyawan merupakan salah satu bagian terpenting dari pengelolaan tenaga kerja yang baik. Apakah sudah terencana maupun insidentil (mendadak), ketidakhadiran seorang karyawan karena cuti memiliki dampak yang begitu besar terhadap operasional dan produktivitas perusahaan secara menyeluruh.

Lalu sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana sebenarnya agar cuti karyawan tidak sampai mengganggu pekerjaan mereka? Bagi seorang karyawan, bekerja setiap hari dalam jangka panjang bisa saja menjadikan mereka semakin bertambah stres, apalagi jika pekerjaan yang mereka lakukan setiap harinya adalah bersifat monoton (hal itu-itu saja), dan itu semua sangat natural sebagai seorang manuasia biasa, karena itulah mengapa hak cuti sudah dibuat untuk bisa digunakan dengan bijak untuk dapat menjaga kondisi pikiran dari para pekerja agar tetap dalam keadaan yang baik sehingga produktifitas kinerja mereka masih bisa tetap stabil.

Perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan kesempatan cuti ini kepada setiap karyawan (tanpa terkecuali) untuk mengambil jatah cuti mereka masing-masing. Namun seorang karyawan juga tidak bisa sembarangan untuk menggunakan hak cuti mereka sendiri. Untuk menghindari terjadinya konflik diantara kepentingan karyawan dengan perusahaan, terdapat hal-hal yang sangat perlu untuk dipertimbangkan dan harus dipersiapkan sebelum akan mengajukan libur cuti. Hal ini sangat penting untuk dipertimbangkan agar tidak sampai pengambilan cuti tersebut mengganggu pekerjaan mereka.

mulai-cuti-dan-segar-kembali

Dan berikut ini adalah beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan agar urusan pengambilan hari cuti tidak sampai mengganggu kepentingan dari kedua belah pihak (karyawan dan perusahaan).

1. Merencanakan jauh-jauh hari rencana pengambilan cuti.

Pengajuan cuti yang sangat mendadak biasanya akan menyebabkan seorang karyawan bermasalah dengan atasan mereka, terutamanya adalah jika cuti bukan untuk tujuan yang sangat mendesak dan penting. Merencanakan dan mengajukan cuti jauh-jauh hari sebelumnya adalah hal yang sebaiknya harus dilakukan.

Apakah itu satu bulan atau setidaknya beberapa minggu sebelum Anda mengajukan libur cuti, sampaikanlah niat atau formulir cuti Anda sesegera mungkin kepada atasan Anda. Hal ini lebih memungkinkan bagi perusahaan untuk menyiapkan seorang pengganti untuk melakukan segala bentuk tugas sementara Anda terhadap karyawan lain, atau misalnya menunda untuk memberikan semacam pekerjaan atau proyek penting sampai seorang karyawan kembali bekerja. Lakukan hal ini agar cuti tidak sampai mengganggu pekerjaan Anda jika Anda adalah seorang karyawan.

2. Sebisa mungkin selesaikan segala pekerjaan penting sebelum Anda mengambil jatah cuti.

Dimanapun tempat Anda bekerja tidak ada yang namanya pekerjaan selesai. Setiap kali satu pekerjaan sudah beres, maka pekerjaan lainnya akan segera muncul kembali. Namun meninggalkan pekerjaan yang sudah menumpuk selama masa cuti adalah bagaikan menyimpan bom waktu dalam saku celana, hanya tinggal menunggu waktu saja, cepat atau lambat ia akan segera meledak pada saat Anda kembali bekerja atau bahkan ketika Anda masih berada dalam masa cuti. Jika Anda adalah seorang karyawan yang bertanggungjawab, maka selama masa cuti tentu akan merasa semakin tidak tenang karena masih ada tanggungan kewajiban pekerjaan yang masih belum selesai.

Oleh karena itulah sebelum Anda mengambil cuti, pastikan segala pekerjaan penting yang sedang berjalan sebisa mungkin diselesaikan terlebih dahulu agar perusahaan dan karyawan lain tidak saling terganggu selama masa cuti Anda sedang berlangsung.

3. Perhatikan daftar pengambilan hari cuti karyawan lain.

Pengajuan cuti yang bersamaan di antara karyawan lain dalam satu divisi bisa sangat mengganggu operasional dan kinerja perusahaan. Untuk menghindarinya maka perusahaan seharusnya menyediakan akses informasi bagi para karyawan tentang siapa saja yang telah dan sedang mengajukan cuti pada saat minggu atau bulan berikutnya. Hal ini akan semakin mempermudah para karyawan dalam melacak segala bentuk informasi pengambilan jatah cuti dari karyawan lain.

4. Menyampaikan niat cuti kepada rekan kerja satu tim.

Orang-orang yang berhubungan langsung dengan pekerjaan Anda, seperti rekan kerja satu tim yang sedang melalukan proyek bersama Anda, mereka harus tahu jika Anda akan mengambil cuti. Apakah itu untuk meminta mereka agar sedikit membantu mengerjakan bagian dari pekerjaan Anda atau mendiskusikan hal lainnya agar urusan pegambilan cuti Anda tidak sampai mengganggu proyek atau pekerjaan yang sedang berjalan.

5. Memilih waktu pengambilan hari cuti yang tepat.

Dalam bulan-bulan tertentu selama setahun, perusahaan biasanya akan mengalami waktu paling sibuk dimana banyak sekali pekerjaan-pekerjaan atau proyek yang harus diselesaikan. Seorang karyawan harus jeli dalam memperhatikan hal itu. Saat itu merupakan saat yang sangat tidak tepat untuk mengambil hari cuti karena keberadaan setiap karyawan sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Menunda mengajukan cuti sampai ritme pekerjaan sedikit berkurang adalah hal yang sangat bijak dan itu berarti Anda adalah salah satu karyawan yang masih peduli terhadap kinerja perusahaan.

6. Merapikan meja kerja dan berkas-berkas penting.

Meja kerja Anda bisa jadi akan digunakan oleh karyawan lain selama Anda masih cuti, merapikannya akan sedikit membantu pekerjaan mereka agar menjadi semakin mudah. Selain itu berkas atau dokumen kerja Anda juga biasanya akan selalu dibutuhkan oleh rekan kerja yang menggantikan sementara untuk mengerjakan tugas-tugas Anda. Sebaiknya dokumen tersebut disimpan di tempat yang jelas yang mudah untuk dicari.

Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Office (only call no sms)  : 081-59417699 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com