SEPUTAR HR: TIPS TENTANG BAGAIMANA MENGEMBALIKAN PERFORMA KARYAWAN YANG SEDANG MENGALAMI UNDERPERFORMANCE


Memiliki karyawan yang sedang mengalami underperformance akan dapat menyebabkan semakin turunnya produktivitas dan performa dan kinerja dari perusahaan. Karyawan yang masih kurang siap, tidak fokus, serta tidak sedang berperforma bagus atau biasa disebut dengan underperform akan dapat menghancurkan kehidupan dari sebuah bisnis secara perlahan-lahan. Jika dikelola dengan baik, maka karyawan dapat menjadi sebuah asset terbaik yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Namun apabila sebaliknya, maka mereka justru akan dapat menyeret perusahaan untuk menuju kepada jurang kemunduran dari bisnis.

Untuk mengatur karyawan agar dapat kembali menuju kepada performa terbaiknya sebenarnya tidak terlalu sulit. Yang harus diingat adalah, meskipun permasalahan terbesar dari seorang karyawan yang sedang mengalami underperformance terletak pada kelakuannya, namun pada dasarnya orang tersebut akan dipekerjakan berdasarkan kemampuan, keahlian, serta sikapnya.

Karena itulah alasan utama untuk menjadi seorang pemimpin yang baik harus mampu untuk mendekati karyawan tersebut dan secepat mungkin membantunya agar dapat kembali siap untuk bekerja dalam performa terbaiknya yang maksimal.

Berikut ini adalah beberapa tips yang mungkin akan dapat Anda lakukan untuk mencegah maupun membantu karyawan dari kecenderungan untuk mengalami underperformance.

1. Berikanlah feedback (imbal-balik) yang jelas.

Sebelum Anda akan menegur seorang karyawan tentang bagaimana performa dari pekerjaan mereka, setidaknya berikanlah orang tersebut feedback sejelas mungkin. Apabila kualitas dari pekerjaannya semakin menurun, bicarakan hal itu secara personal dengan karyawan Anda. Bicarakan apa saja yang harus dilakukan dan diubah, bagaimana dia akan dapat memperbaiki performanya tersebut, serta bagaimana dalam manajemen waktu yang tepat agar dapat melakukan hal tersebut. Sesekali, semua orang memang membutuhkan dorongan ke arah yang benar.

2. Dengarkan keluhannya dan bagaimana pendapatnya.

Berkomunikasi merupakan jalan dua arah dan seorang Manajer HR adalah pemimpin yang harus selalu siap untuk mendengarkan apa saja keluhan dan pendapat karyawan. Apakah masih ada alasan mengapa bisa sampai terjadi perubahan sikap dan kelakuan tersebut bisa sampai terjadi? Apakah karyawan tersebut sudah mulai berhenti untuk berusaha lebih keras karena merasa masih kurang senang dengan sesuatu? Kunci utamanya adalah untuk mengetahi apa saja penyebab dari sebuah permasalahan.

3. Tunjukkan kecemasan dari perusahaan.

Apabila penurunan performa tersebut mampu memengaruhi lebih dari satu orang, maka usahakan untuk mengungkapkannya. Namun jika hanya satu orang yang meras terbebani oleh pekerjaannya sendiri, maka kemungkinan besar orang yang berada di sekitarnya juga akan merasakan hal yang sama seperti dirinya.

Salah satu cara yang tepat untuk dapat mengatasi situasi seperti ini adalah dengan mengadakan rapat dengan setiap departemen terhubung untuk membicarakan tentang bagaimana budaya perusahaan, Apa yang bisa mereka lakukan untuk dapat meningkatkan performa serta berapa banyak para anggota dalam satu tim tersebut yang mampu untuk menyelesaikannya? Dari awal rapat, ada baiknya untuk mengatakan bahwa rapat ini merupakan forum terbuka yang mana semua karyawan boleh untuk membicarakan apapun tanpa (meskipun tidak ada hubungannya dengan materi rapat) tanpa perlu ada rasa ketakutan akan hukuman atau semacamnya.

Tunjukkan bahwa tujuan dari rapat ini adalah untuk menemukan solusi dari setiap permasalahan yang dimiliki, bukan sekedar kesempatan untuk curhat. Pendekatan seperti ini akan sangat membantu para karyawan agar mereka merasa dihargai sekaligus sebagai bagian dari perkembangan untuk perusahaan.

4. Mencari tahu apa yang dapat menjadikan karyawan merasa senang.

Sangat sulit untuk mengatur seseorang tanpa tahu apa yang membuatnya merasa senang. Karena itulah sempatkan waktu Anda untuk mengenal lebih dalam tentang karyawan Anda, apa yang menjadi tujuan jangka panjang mereka, aspirasinya, serta tentang bagaimana cara mereka memandang karir dalam satu atau tiga tahun mendatang.

Sering kali penurunan performa seorang karyawan terjadi karena kurang dihargainya orang tersebut (sebagai akibat dari terlalu banyaknya pekerjaan yang dibebankan kepadanya atau bahkan di luar batas kemampuannya). Satu-satunya cara agar dapat mengatasinya adalah dengan cara memahami orang yang bersangkutan. Dengan mengetahui hal tersebut, maka Anda akan dapat dengan mudah memastikan bahwa karyawan tersebut memang cocok untuk di tugaskan pada peran yang tepat.

5. Membuat tujuan untuk performa bersama.

Sangat penting artinya untuk melibatkan karyawan dalam membuat target performa secara individual. Tanyakan kepada mereka apa yang ingin mereka tingkatkan, dan apa yang ingin mereka raih, dan keahlian baru apa saja yang ingin mereka pelajari. Dengan cara mengajak mereka untuk menentukan tujuan, maka Anda secara tidak langsung sudah memotivasi karyawan untuk bersedia bekerja dengan lebih keras dan lebih giat lagi demi hasil yang lebih baik.

Mengajak seseorang untuk kembali kepada performa terbaiknya sebenarnya tidak terlalu sulit. Sebagai seorang manajer HR, yang Anda butuhkan hanyalah tentang pemahaman dan pengertian yang lebih terhadap karyawan Anda. Apa yang menjadi kendala serta permasalahan penyebab terjadinya underperformance tersebut. Segera atasi permasalaham yang muncul agar performa mereka data kembali menjadi seperti sebelumnya.

Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Office (only call no sms)  : 081-59417699 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com