TATA CARA BAGAIMANA UNTUK MEMBACA LAPORAN KEUANGAN YANG BENAR


Yang terpeting dari proses (output) akuntansi adalah berupa hasil akhir berupa laporan keuangan. Dengan cara membaca laporan keuangan perusahaan, maka pihak manajemen, pemilik perusahaan, atau siapapun yang juga berkepentingan akan bisa mengetahui tentang kondisi keuangan perusahaan.

Kondisi seperti apa saja yang akan bisa terlihat dengan jalan membaca laporan keuangan? Agar bisa dengan sungguh-sungguh memahami bagaimana logikanya, makaAnda harus memposisikan diri sebagai sesorang yang sangat berkepentingan dalam mengetahui tentang bagaimana kondisi keuangan milik perusahaan. Misalnya saja, anggap diri Anda adalah benar-benar sebagai seorang pemilik usaha atau orang yang sudah banyak berinvestasi diperusahaan tersebut.

Contoh sederhananya adalah Anda bisa memposisikan diri sebagai pemilik usaha, biasanya apabila memposisikan sebagai seorang pemilik usaha, maka minimal Anda juga ingin mengetahui dua hal berikut ini:

1. Total Kekayaan Milik Perusahaan.

Pertanyaan yang paling mendasar tentang seberapa besar total kekayaan milik perusahaan bisaanya “Apakah perusahaan dalam kondisi baik-baik saja?” dalam hal ini yang dimaksudkan adalah “Dapatkah perusahaan beroperasi secara optimal dan lancar? Perusahaan hanya akan bisa beroperasi dengan lancar apabila:

• Memiliki kas yang cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan operasional sehari-harinya.
• Memenuhi berbagai kewajiban-kewajibannya sepeti halnya untuk membayar hutang kepada para vendor/supplier, bank, dan membayar deviden terhadap para pemegang saham.
• Memiliki persediaan, baik itu adalah bahan baku untuk diproduksi atau barang jadi yang sudah siap untuk di jual kembal.
• Yang tidak kalah pentingnya adalah memiliki sarana dan fasilitas yang cukup yang dapat menunjang kelancaran kegiatan operasional dari perusahaan.

Beberapa Hal tersebut diatas akan tercermin pada gambaran Neraca atau yang lebih sering juga disebut sebagai (laporan posisi keuangan perusahaan). Dari neraca tersebutlah maka akan tampil berapa banyak jumlah kekayaan total milik perusahaan mulai dari jumah kas, bank, piutang dan lain sebagainya.

Bagaimana caranya untuk membaca Laporan Keuangan (LK) yang benar?

2. Untung atau Rugi (L/R Laporan Laba Rugi).

Masih belum apabila hanya dengan mengetahui seberapa besarnya kekayaan perusahaan saja, atau untuk mengetahui apakah perusahaan masih mampu untuk melunasi hutang-hutangnya. Sebagai orang yang membutuhkan informasi tentang keuangan dari sebuah perusahaan atau sebagai seorang pemilik usaha, maka sebaiknya juga sangat perlu untuk mengetahui beberapa hal berikut ini:

• Apakah pada bulan/tahun ini Anda sudah untung atau malah rugi? Apabila rugi, mengapa bisa demikian?
• Apakah operasional perusahaan sudah berjalan dengan optimal dan efisien ataukah malah sebaliknya, (semakin boros)?
• Apakah sumber daya milik perusahaan lebih banyak jika digunakan untuk segala aktivitas yang mampu untuk menghasilkan barang/jasa atau untuk hal-hal yang berada di luar semua itu?
Selain itu juga Anda harus lebih peka untuk beberapa kondisi seperti :

1. Angka pendapatan terlalu tinggi, namun mengapa Laporan Laba Rugi menunjukan angka laba yang begitu kecil?
2. Angka penjualan sangat rendah, namun mengapa dari Laporan Laba Ruginya telah menunjukan adanya angka minus alias rugi? Biasanya jika penjualan rendah, maka aktivitas produksipun juga akan ikut menjadi rendah sehingga kemungkinan terlalu kecil untuk menyebabkan kerugian?
3. Penjualan yang begitu tinggi, Laporan Laba Rugi menunjukan angka laba yang begitu signifikan, namun mengapa begitu banyak vendor (supplier) yang semakin mengeluhkan keterlambatan dari pembayaran?
4. Ekuitas Pemilik menunjukan peningkatan yang sangat besar, namun mengapa tidak ada deviden sama sekali yang bisa dibagikan terhadap para pemegang saham?

Agar bisa mengetahui jawaban atas masalah seperti di atas yang pertama kali Anda butuhkan adalah laporan laba rugi. Pada laporan laba rugi ini angka yang terdapat pada kolom (Pendapatan) harus Anda bandingkan dengan (Harga Pokok Penjualan), untuk melihat gross profit (laba kotor)-nya apakah angkanya sudah terlihat logis/wajar atau tidak? Bagaimana bisa mengetahui jika angka tersebut adalah logis/wajar atau tidak? Anda bisa menggunakan tehnik kelaziman dan benchmark (patokan). Dari sana akan langsung bisa diketahui bahwa:

• Untuk jenis usaha manufaktur gross profit margin ada antara kisaran 25 sampai 50%.
• Untuk jenis perusahaan jasa ada pada kisaran antara 50 sampai 70%.
• Dan untuk jenis usaha trading/perdagangan (termasuk retail) ada antara kisaran 70 sampai dengan 200%.

Apabila angka gros pforit-nya sama sekali tidak bermasalah maka pengamatan harus dilanjutkan kembali pada elemen beban dan biaya perusahaan, perhatikan untuk setiap beban dan biayanya. Dalam keadaan seperti ini lebih telitilah untuk melihat suatu biaya yang terjadi dalam sebuah perusahaan, jika diperlukan sebaiknya Anda bandingkan dengan periode atau tahun sebelumnya. Seperti apakah wajar jika biaya X senilai Y, lalu lakukan pengecekan mengapa bisa terjadi hal seperti demikian dan segeralah melakukan penanganan terhadap biaya tersebut.

Selanjutnya perusahaan akan bisa memenuhi kewajibannya, namun mengapa malah banyak diantara para vendor (supplier) yang mengeluhkan atas terjadinya keterlambatan dalam hal pembayarannya?

Untuk mengetahui mengapa bisa demikian, maka perhatian harus lebih diarahkan kepada elemen-elemen neraca yang lebih kecil. Perhatikan setiap masing-masing dari saldo per-akun-nya pada posisi aktiva, sebagai contohnya pada nilai-nilai piutang usaha yang menjadi lebih besar jika dibandingkan dengan persediaan atau kas atau bisa juga dari asset yang lainnya. Hal seperti ini merupakan salah satu kemungkinan yang sering menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam pembayaran kepada vendor walaupun penjualan atau laba usaha semakin besar/meningkat apabila dibandingkan dengan periode atau tahun yang sebelumnya.

Keadaan demikian bisa diatasi dengan cara mencegahnya pada waktu yang akan datang?. Untuk mengatasinya, maka pihak manajemen perusahaan harus lebih memfokuskan perhatian pada proses penagihan piutang atau manajemen sangat perlu untuk mengubah kebijakan dalam  hal untuk mempercepat pembayaran piutang, misalnya dengan menawarkan potongan untuk pembayaran lebih awal, apabila memang dibutuhkan untuk memanggil seoang debt collector, jika mengalami kesulitan dalam hal penagihan. Dalam hal perkreditan misalnya memang dibuat untuk menjadi lebih ketat lagi untuk pembatasan maksimal dari pengajuan kredit, lebih selektif terhadap pemberian kredit,  termin pembayaran yang semakin diperpendek, dan banyak lagi lain sebagainya.

Ekuitas dari pemiliki yang semakin meningkat namun deviden tidak/belum bisa dibagikan terhadap para pemegang saham? Dengan kata lain perusahaan tidak bisa langsung memenuhi kewajibannya terhadap para pemegang saham. Hal ini sudah terjadi karena akan terdapat kemungkinan adanya perusahaan yang tidak memiliki cukup persediaan Kas. Dan untuk mengatasinya bisa dengan jalan mengelola pengalokasian kas yang sesuai dengan yang sudah direncanakan, pergunakanlah kas secara efektif dan tetap efeisien, dan lain sebagainya dengan melihat perrincian (Laporan Arus Kas).

Dari semua penjelasan diatas akan bisa diketahui tentang bagaimana caranya untuk memahami dan untuk mencari pemecahan masalahnya, dan hal inilah yang menjadi dasar utama mengapa sangat perlu untuk bisa membaca laporan keuangan. Dengan cara mengetahui segala kemungkinan yang bisa saja terjadi maka keputusan yang tepatpun akan dapat diambil secara cepat untuk keberlangsungan hidup dari sebuah perusahaan. Dan semua itu akan menjadi semakin lebih mudah jika pencatatan akuntansinya sudah dikelola dengan sangat baik dan benar.

Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Office (only call no sms)  : 081-59417699 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com