Sebagai seorang pengusaha Anda jangan terburu-buru merasa puas dulu, meskipun sekarang bisnis Anda sudah berjalan dengan baik. Selama ini, Anda mungkin masih bisa membayar seluruh gaji karyawan dan berbagai tagihan bulanan secara teratur. Namun, hal itu belum bisa menjadi jaminan bahwa kondisi keuangan Anda sudah stabil.
Karena itulah perhatikan beberapa tanda-tanda berikut ini, yang menunjukkan bahwa keuangan dari bisnis Anda sudah benar-benar berada dalam kondisi yang sangat sehat.
1. Tingkat Pengeluaran Tidak Sampai Melebihi atau Seimbang dengan Pemasukan.
Bisnis yang sehat pertanda utamanya adalah memiliki keuntungan yang stabil untuk setiap bulannya. Hal itu benar-benar hanya bisa terjadi apabila jumlah pemasukan sudah melebihi dari pengeluaran. Namun masalahnya, apabila bisnis Anda telah mengalami pemasukan yang terlalu tinggi, maka kemungkinan besar pengeluaran juga akan ikut meningkat. Nah, dari sinilah Anda harus mengatur bagaimana strategi selanjutnya agar peningkatan pengeluaran tersebut dapat sejalan dengan peningkatan keuntungan yang akan Anda dapatkan. Jadi, misalnya, apabila keuntungan Anda sudah meningkat sebanyak 5%, maka selama periode waktu tertentu, pastikan juga bahwa pengeluaran dari bisnis Anda juga tidak sampai lebih dari 5% selama periode waktu yang sama.
2. Memiliki Dana Cadangan Sendiri.
Saat ini, mungkin Anda sudah cukup merasa terlalu percaya diri dengan masa depan cerah dari bisnis Anda. Biasanya, hal ini seringkali ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, keuntungan meningkat, sampai dengan ketertarikan dari investor baru terhadap bisnis Anda. Namun, tidak ada yang benar-benar tahu tentang bagaimana kondisi bisnis Anda di masa mendatang bukan? Misalnya, salah satu klien besar Anda tiba-tiba saja ingin membatalkan kontrak, sehingga Anda harus rela untuk kehilangan sebagian besar dari pemasukan. Hal itu pastinya akan mengubah kondisi dari bisnis Anda, memaksa Anda harus melakukan adaptasi seperti pemotongan anggaran keuangan pada sektor-sektor tertentu. Oleh karena itu, bisnis Anda baru bisa dikatakan benar-benar sehat apabila Anda memiliki dana cadangan yang cukup. Dana cadangan akan sangat membantu bisnis Anda untuk tetap mampu bertahan dan beroperasi apabila suatu saat terjadi hal-hal di luar rencana Anda.
3. Pertumbuhan Positif dari Saldo Uang Tunai Anda.
Pada saat mendapatkan keuntungan dari bisnis yang selama ini telah Anda jalankan, lalu ke mana uang tersebut biasanya akan Anda alokasikan? Mayoritas pebisnis biasanya akan langsung menginvestasikannya kembali ke dalam bisnis mereka agar tetap bisa terus berkembang. Hal itu memang wajar saja untuk dilakukan. Namun, ingatlah bahwa hal itu bisa saja menjadikan saldo uang tunai Anda semakin berkurang meskipun asset dari bisnis Anda sangat banyak. Apabila Anda terus menginvestasikan kembali keuntungan tersebut kepada bisnis Anda, maka jumlah saldo uang tunai akan terus berkurang.
Pada saat Anda mendadak sangat membutuhkan uang tunai, maka Anda terpaksa harus berhutang agar bisa menutupi kekurangan uang tunai tersebut. Padahal, hutang biasanya tidak pernah terlepas dari yang namanya bunga, yang tentunya akan memaksa Anda harus mengeluarkan yang lebih banyak dari uang pembayaran hutang untuk melunasinya. Apabila itu terjadi, maka bisnis Anda tidak akan pernah bisa bertahan lama, karena pengeluaran Anda semakin meningkat untuk membayar bunga hutang. Jadi, alangkah lebih baiknya bagi Anda untuk membagi keuntungan perusahaan yang diinvestasikan sedikit ke dalam bisnis dan sisanya harus Anda gunakan untuk mengisi dana cadangan.
4. Tingkat Rasio Hutang yang Cenderung Lebih Rendah.
Terdapat dua jenis rasio hutang yang harus Anda perhatikan, yaitu:
1. Rasio hutang dengan asset (debt-to-assets ratio).
Debt-to-assets ratio digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai dengan total uang.
2. Rasio hutang dengan ekuitas (debt-to-equity ratio).
Sedangkan, debt-to-equity ratio adalah rasio yang digunakan oleh para analisis dan investor dalam melihat seberapa besar hutang perusahaan apabila dibandingkan dengan ekuitas perusahaan atau para pemegang saham.
Idealnya, bisnis yang sehat harus memiliki tingkat rasio hutang yang rendah. Namun, khusus untuk debt-to-asset ratio, Anda harus tetap menjaga agar rasio hutang dan asset tetap berada pada kondisi maksimalnya adalah 1:2. Apabila kondisi keuangan dari bisnis Anda sudah menunjukkan dari beberapa tanda di atas, maka Anda tidak perlu merasa khawatir lagi, karena itu artinya adalah bahwa bisnis Anda memang memiliki kondisi keuangan yang benar-benar sehat. Dan salah satu cara yang bisa Anda lakukan agar bisa menjaga kondisi keuangan dari bisnis yang sehat adalah dengan rutin membuat laporan keuangan. Dengan begitu, Anda akan selalu bisa selalu mengetahui tentang bagaimana kondisi terkini dari keuangan bisnis Anda dan memastikannya agar selalu sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Simpati : 081-252-982-900, Office (only call no sms) : 0811-3444-910 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com