Pada masa-masa awal membangun sebuah bisnis, seorang entrepreneur akan dihadapkan pada berbagai pilihan sulit dan harus mengemban banyak sekali peran sekaligus. Seiring dengan berjalannya waktu dan bisnis Anda mampu bertahan dan terus semakin berkembang pesat, maka sudah pasti akan diikuti juga dengan penambahan jumlah karyawan yang semakin meningkat. Pada sisi lain, Anda juga harus bisa membagi peran Anda terhadap para karyawan-karyawan tersebut. Sedangkan pada sisi lainnya, semakin bertambahnya jumlah karyawan, sebenarnya juga menjadikan Anda harus mengemban satu peran baru lagi, yaitu sebagai seorang Human Resources.
Pada awalnya, mungkin Anda merasa masih mampu untuk menangani peran baru tersebut sendirian. Namun, semakin lama Anda juga akan mulai merasakan ragu, jenuh, kelelahan, dan kewalahan. Namun Anda juga belum sepenuhnya merasa yakin 100% untuk membutuhkan dan mendirikan departemen HRD pada perusahaan. Anda berpikir bahwa departemen HRD hanya akan terkesan terlalu “berlebihan” dan pemborosan dana dengan jumlah karyawan yang masih belum seberapa. Daripada terus bertanya-tanya tentang hal itu, alangkah lebih baiknya bagi Anda untuk memperhatikan tanda-tanda apa saja yang memastikan bahwa bisnis Anda memang sudah waktu untuk membutuhkan departemen baru yang disebut dengan Departemen HRD.
1. Karyawan yang tidak proaktif bisa menjadi pertanda awal bahwa perusahaan Anda membutuhkan Departemen HRD.
Pada masa awal berdirinya sebuah perusahaan, biasanya masih sangat berhemat terhadap dana dan masih belum memiliki karyawan yang secara khusus menangani segala urusan yang berhubungan dengan HR secara full time. Jadi, pada saat terjadinya suatu masalah, maka para karyawan yang terlibat dalam perusahaan tersebut secara otomatis akan langsung bereaksi dengan keputusan untuk langsung mengambil peran sebagai HR. dan karena hal inilah yang biasanya akan menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam sistem bisnis. Itu artinya, karyawan baru akan segera bereaksi apabila terjadi suatu permasalahan darurat, bukannya malah bertindak lebih awal untuk tindakan pencegahan.
Dari sinilah departemen HRD seharusnya akan bisa membantu Anda. Departemen HRD akan mendukung target dari bisnis Anda dengan memastikan bahwa seluruh sistem, program, dan peraturan akan selalu ditaati, dijalankan, sekaligus akan mampu dalam memotivasi karyawan untuk memberikan performa terbaik mereka terhadap perusahaan.
2. Meminta salah seorang atau beberapa karyawan untuk bertanggungjawab memegang Departemen HR.
Mengurus hal-hal yang berhubungan dengan HR tidaklah semudah seperti kelihatannya. Dibutuhkan adanya skill khusus agar mampu mengemban tanggungjawab yang rumit tersebut. Oleh karenanya, Anda tidak bisa dengan seenaknya saja meminta karyawan siapapun mereka untuk mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan HR. Apabila Anda terus memaksakan terhadap mereka, maka hal ini justru akan semakin merugikan bisnis Anda sendiri. Hal ini pernah disaksikan secara langsung oleh Lovely Kaur, founder dari ShieldX, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang cloud security.
Ia pernah membantu bisnis startup yang CEO-nya juga merangkap dual jabatan untuk melakukan tugas-tugas seorang HR meskipun ia tidak memiliki basic HR sama sekali. CEO ini sedang berusaha untuk menekan budget perusahaan, namun dia sama sekali tidak mempertimbangkan tentang biaya-biaya apa saja yang sangat mungkin untuk dikeluarkan dalam keperluan seorang HR. Oleh karena itu, apabila Anda sudah mulai merasa kewalahan dengan hal-hal yang berhubugan dengan HR, maka sebaiknya rekrutlah seorang yang memang memiliki skill dalam bidang HR tersebut. Ia akan sangat membantu bisnis Anda agar bisa “selamat” dari berbagai permasalah yang bisa saja disebabkan oleh buruknya pengelolaan HR perusahaan Anda.
3. Sangat bergantung kepada bantuan dari Software tertentu.
Software khusus HR sebenarnya memang sangat membantu Anda dalam mengelola hal-hal yang berhubungan dengan HR secara lebih mudah dan praktis. Anda bisa dengan mudah melacak absensi dari setiap karyawan, membuat slip gaji dalam hitungan detik, sampai melakukan penghitungan pajak. Namun, bukan berarti software tersebut akan mampu sepenuhnya untuk menggantikan fungsi utama dari Departemen HRD. Software HR hanya sekedar memfasilitasi proses transisi HR dari yang awalnya hanya mengerjakan hal-hal yang lebih bersifat secara administrasi agar menjadi lebih strategis.
Dengan mendirikan departemen HRD sedini mungkin, dengan didukung dengan pemakaian software HR, maka Anda akan bisa lebih fokus untuk merekrut orang-orang yang tepat bagi perusahaan. Andapun akan bisa menciptakan pengalaman yang baik bagi karyawan dalam membangun budaya perusahaan yang lebih positif.
4. Pengeluaran perusahaan yang sudah mulai membengkak.
Apabila Anda ingin memotong budget untuk hal-hal yang berhubungan dengan HR, Anda justru akan menghadapi risiko hukum yang bisa membuat Anda harus mengeluarkan lebih banyak uang. Di Indonesia, proses menggaji sampai dengan cuti karyawan memiliki peraturan tersendiri berdasarkan perundang-undangan. Semakin banyak karyawan, maka semakin banyak pula keputusan yang harus diambil, maka semakin besar pula resiko yang harus dihadapi oleh perusahaan.
Departemen HRD sebenarnya memiliki pengetahuan terhadap hal-hal yang bersifat legal seperti diatas. Mereka akan menjadi lebih aktif dalam memberikan Anda informasi yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan HR. Tanpa adanya peranan dari departemen HRD, maka bisnis Anda bisa saja tidak aware (sadrar) terhadap hal-hal tersebut. Apabila karyawan sudah mulai menyadari akan adanya ketidaksesuaian dengan peraturan pemerintah, maka bukan tidak mungkin mereka akan mengajukan protes dan menjadikan Anda harus mengeluarkan biaya besar yang lebih merugikan bisnis Anda.
Semoga penjelasan di atas dapat membantu Anda dalam mempertimbangkan untuk pembentukan departemen HRD pada perusahaan. Sama halnya seperti departemen yang lainnya, HRD juga dapat membantu bisnis Anda untuk tetap mampu untuk terus maju dan semakin berkembang. Jadi, rekrutlah karyawan yang memang memiliki skill dan basic HRD yang profesional.
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Simpati : 081-252-982-900, Office (only call no sms) : 0811-3444-910 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com