Membuat laporan keuangan bagi keuangan perusahaan tentunya sudah menjadi keharusan bagi setiap pengusaha maupun para staff akuntansi. Namun seringkali kewajiban tersebut terasa begitu berat jika perangkat yang digunakan begitu minim akan fitur, bahkan parahnya lagi masih menggunakan cara-cara manual. Biasanya mereka yang masih memiliki pola pikir bahwa pencatatan manual yang dianggap masih lebih simpel, nyatanya malah semakin memperumit dan memperlambat pengambilan keputusan bisnis dan berpeluang besar menyebabkan resiko apabila masih kurang teliti.
Biasanya seorang accounting staff pada sebuah perusahaan perdagangan yang masih belum banyak berpengalaman awalnya memang lebih menyukai pencatatan keuangan dengan cara manual. Dan alat utama yang lebih sering mereka gunakan adalah rumus akuntansi (excel) yang sudah pernah dibuat sebelumnya oleh para tim akuntansi di perusahaannya. Namun akhirnya semakin lama semakin mereka menemukan banyak sekali kekurangan yang mau tidak mau rumus yang masih belum ada harus membuat sendiri. Awalnya memang masih mudah, namun saat berada di tengah jalan akan ada banyak sekali transaksi yang menemui jalan buntu karena terbatasnya fitur dari program manual excel tersebut.
Terkadang masih ada juga perusahaan yang lebih senang dengan cara lama karena jauh lebih hemat dan tidak perlu adanya maintenance (pengelolaan), sehingga biaya masih bisa banyak ditekan. Padahal untuk implementasi tersebut sama saja dengan terus menimbun permasalahan yang secara bertubi-tubi, misalnya waktu pembuatan laporan keuangan menjadi semakin lebih lama, pengendalian atas keakuratan nilai yang lebih sulit, dan lain sebagainya.
Rumus Excel vs Software Akuntansi
Para pebisnis atau akuntan yang sudah pernah bersinggungan dengan akuntansi baik dari bangku sekolah, kuliah, maupun pada wilayah pekerjaan mungkin sudah pernah merasakan juga tentang bagaimana rumitnya dalam membuat jurnal, sampai bisa menjadi laporan keuangan dengan berbagai perangkat, setidaknya terdapat tiga macam perangkat yang biasanya lebih sering digunakan, yaitu:
1. Buku catatan keuangan.
2. Rumus Excel.
3. Software Akuntansi.
Dari setiap masing-masing dari ketiga alat bantu tersebut memiliki fungsi dengan taraf kemampuan akomodasi fasilitas yang berbeda-beda. Semakin tinggi intensitas transaksinya, maka tentu saja buku catatan keuangan juga tidak akan bisa digunakan lagi atau hanya digunakan untuk sekadar sebagai catatan kecil atau backup-an.
Membuat Laporan Keuangan dengan Rumus Excel
Sekarang kita tinggalkan dulu buku catatan keuangan. Lebih dulu kita bahas tentang Excel. Berikut ini biasanya hal yang paling sering terjadi dengan rumus excel:
1. Membuat rumusnya terlebih dahulu.
2. Terlampau sulitnya membuat jurnal dengan penghitungan diskon dan biaya.
3. Membuat rumus untuk menghitung harga pokok persediaan.
4. Sulitnya merekonsiliasi bank karena harus mengeliminasi nilai yang tidak cocok lalu membuat jurnal penyesuaian yang diperlukan saja.
5. Menghitung revaluasi valas secara manual.
6. Menghitung penyusutan harta tetap secara manual.
7. Membuat jurnal khusus yang menyebabkan adanya buku besar pembantu.
8. Memposting lagi jurnal ke dalam buku besar dan pastinya sangat banyak jurnal yang harus diposting satu per satu.
9. Membuat Neraca Lajur untuk mencatat jurnal penyesuaiannya.
10. Mencatat jurnal pembalik saat tutup buku dilakukan.
11. Membuat rumus dan menghitung secara manual rasio kinerja keuangan.
Membuat Laporan Keuangan dengan Software Akuntansi
Betapa membingungkannya jika semua langkah tersebut harus dilakukan dengan cara-cara manual juga tentunya sangat berisiko terhadap keakuratan dari nilai, belum lagi dari deadline. Namun akan menjadi lain ceritanya apabila transaksi yang terjadi masih sangat sederhana alias tidak terlalu kompleks.
Dan inilah penyebab mengapa pada zaman yang serba modern seperti sekarang ini para pelaku usaha banyak yang sudah mulai meninggalkan cara-cara konvensional dan ingin berinvestasi pada sistem akuntansi yang serba terkomputerisasi karena manfaatnya yang luar biasa. Ini bukanlah suatu asumsi, bahkan juga bukan pula suatu spekulasi. Dalam memperoleh kecepatan dan ketepatan membuat laporan keuangan sudah tidak ada lagi kata kompromi. Kecepatan dan ketepatan dalam membuat laporan keuangan dengan bantuan dari software akuntansi sudah harus bisa diwujudkan. Dari peristiwa di atas, dapat kita simpulkan bahwa untuk membuat laporan keuangan seperti laba rugi, neraca, dan cash flow harus didukung dengan adanya bantuan dari perangkat yang serba terintegrasi oleh sistem.
Berikut ini adalah beberapa langkah mudah jika menggunakan software accounting dan yang membedakannya dengan rumus-rumus excel manual:
1. Kemampuan Dalam Membuat Data Keuangan dan Isi Data Pendukung. Ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan seorang pebisnis, yaitu dengan membuat database keuangan yang nantinya akan digunakan untuk menginput data-data pendukungnya, dan saldo awalnya (jika memang ada).
2. Mengumpulkan nota transaksi. Memilah nota transaksi dan menginput data transaksinya langsung ke dalam form yang sudah disediakan sistem, misalnya menginput pembelian, penjualan, biaya, dan lain sebagainya.
3. Jurnal Bisa Otomatis Terbentuk. Sekali input transaksi, maka system akan langsung mengeluarkan informasi pengendalian tentang hutang-piutang, nilai HPP, stok, membentuk penyusutan harta tetap dan revaluasi valas setelah tutup buku akhir bulan, dan lain sebagainya dalam suatu daftar untuk semakin mempermudah user dalam pemantaunya.
4. Buku Besar Terbentuk. Sekali input transaksi, maka sistem akan langsung memposting jurnal ke dalam buku besarnya tanpa harus Anda bersusah payah untuk mencari mutasinya dan diposting ke dalam buku besar dan buku besar pembantunya.
5. Laporan Keuangan Cepat Terbentuk. Hanya dengan sekali klik, maka laporan keuangan seperti Laporan Laba Rugi, Neraca, Cash Flow (Arus Kas), dan juga Neraca Saldo akan secara otomatis terbentuk.
6. Grafik Analisis Bisnis. Ini merupakan fitur yang sangat dibutuhkan oleh para pebisnis. Cukup dengan melihat grafik dari analisis rasio, laporan keuangan, dan Break Event Point, maka dari sinilah keputusan bisnis akan bisa dengan mudah ditetapkan.
Software akuntansi dan Excel sebenarnya sama-sama baik dan memiliki fungsinya masing-masing yang unik. Semakin kompleks aktivitas transaksi, maka akan semakin tinggi pula kebutuhan kita terhadap software akuntansi. Dengan menggunakan software akuntansi, akan ada nilai manfaat yang lebih akan bisa kita dapatkan seperti ini:
1. Tidak perlu lagi harus mengingat dan membuat rumus-rumus excel yang rumit karena rumus sudah ada dalam program yang dimaksudkan.
2. Langsung input data pendukung dan transaksi pada form yang sudah disediakan.
3. Satu langkah saja, maka selanjutnya sistem yang akan memproses secara otomatis dalam hitungan detik.
4. Bekerja menjadi jauh lebih cepat dan semakin mudah.
5. Laporan keuangan siap sedia dan langsung jadi.
6. Keputusan bisnis bisa langsung cepat ditetapkan.
Sekarang, tinggal Anda yang harus menentukan sendiri mana yang lebih mudah untuk digunakan. Pastikan perangkat yang telah digunakan dapat menjadikan semuanya lebih mudah.
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Simpati : 081-252-982-900, Office (only call no sms) : 0811-3444-910 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com