Gejala stress yang terjadi pada saat sedang bekerja bisa saja muncul dengan mudah, terlebih lagi ketika banyak diantara pekerjaan kantor yang semakin menumpuk dan harus segera diselesaikan karena semakin dikejar deadline di tempat kerja. Konsultan manajemen autopilot menduga bahwa terjadinya gejala stres ditempat kerja juga bisa terjadi karena pengaruh hubungan interpersonal antar sesama karyawan yang kurang baik, beda pandangan antara karyawan dengan atasan yang tidak bisa sejalan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah mengungkapkan bahwa sekitar 40% dari karyawan banyak yang mengalami kesulitan tidur (anemia) yang diakibatkan karena stress berat saat bekerja sepanjang tahun 2018 ini.
Padahal sebenarnya, jika karyawan yang bersangkutan tidak dapat beristirahat dengan baik akan sangat berpengaruh besar terhadap produktivitasnya saat bekerja di kantor. Untuk itulah, sebagai seorang Human Resource, Anda setidaknya harus mencari tahu bagaimana caranya agar dapat menghilangkan stres karyawan agar mereka dapat lebih memaksimalkan potensinya selama berada di tempat kerjanya masing-masing. WHO juga menyebutkan bahwa cara terbaik dala mengatasi stres ditempat kerja terbagi menjadi dua macam, yaitu: secara individual dan organisasi.
Kali ini konsultan manajemen autopilot akan membantu Anda bagaimana agar dapat mengenali gejala-gejala seperti apa ketika terjadi stres ditempat kerja yang paling sering harus dihadapi oleh para karyawan, dan bagaimana cara untuk mengatasinya.
1. Terlalu mudah dalam mengalami frustrasi.
Pada saat karyawan sedang banyak mengalami beban kerja yang terlalu berat dan berkepanjangan, maka tidak jarang beberapa diantara mereka malah justru terlalu mudah dalam berputus asa. Mereka juga mudah sekali merasa frustrasi atas berbagai beban pekerjaan kantor yang sedang menjadi tanggungjawabnya. Apalagi jika upah/gaji setiap bulan yang sudah diterimanya tidak sesuai dengan standar minimum upah dari daerah/wilayah tempatnya bekerja. Maka tentu saja hal ini harus segera didiskusikan kembali dengan pihak atasan agar upah akan diberikan harus benar-benar sesuai dengan beban kerja dan standar minimum dari wilayah setempat.
Namun, jika ternyata penyebab stresnya sendiri adalah berasal dari dalam diri karyawan tersebut, maka inilah saat yang paling tepat untuk Anda dalam memberikan pujian yang dapat semakin meningkatkan motivasi kinerja mereka selama bekerja di kantor. Dengan cara seperti itu, maka karyawan akan merasa jauh lebih dihargai dan tetap bersemangat dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan kantornya. Cara lain juga bisa dilakukan dengan lebih rutin dalam mengadakan outing kantor, misalnya pada saat menjelang akhir tahun. Tidak hanya akan dapat semakin merekatkan hubungan antar karyawan agar menjadi semakin lebih kompak, outing juga bisa sangat membantu mereka agar menjadi lebih fresh, sehingga beban kerja dan stresnya akan semakin berkurang.
2. Kondisi emosiomsional yang sedang kurang stabil.
Terkadang gejala stres yang terjadi ditempat kerja yang sering dialami karyawan juga karena kondisi emosional yang masih kurang stabil. Misalnya, karyawan menjadi mudah sekali merasa tersinggung, marah, atau bahkan seringkali murung dan melamun sendiri pada jam kerja. Kelabilan kondisi emosional seperti ini juga tidak bisa dianggap enteng karena akan sangat berpengaruh besar pada produktivitas dari karyawan tersebut, juga akan menular kepada rekan-rekan kerja lainnya. Karena itulah, maka Anda diwajibkan untuk mengadakan stress management training.
Pada kegiatan stress management training, karyawan akan diminta untuk menghadiri kelas-kelas relaksasi, pengaturan waktu, dan juga pelatihan tentang kemampuan asertif. Melalui pelatihan tersebut, maka karyawan biasanya akan diberikan pelajaran tentang apa itu stres, sumber-sumber stres kerja, dampak dari stress kerja terhadap kesehatan, dan kemampuan secara personal yang dapat digunakan untuk mengatasi stres di tempat kerja.
3. Terlalu sering mengajukan cuti karena sakit.
Jika sebenarnya stres kerja juga dapat menyebabkan karyawan mengalami insomnia alias sulit tidur di waktu malam hari. Maka dari itu sangat tidak mengherankan jika metabolisme dan daya tahan tubuhnya juga menjadi semakin menurun dari hari ke hari. Jika sudah menjadi semakin parah, maka karyawan tersebut akan lebih sering mengajukan ijin cuti karena sakit untuk bisa berobat dan beristirahat sejenak dari berbagai rutinitas pekerjaan kantor sehari-harinya. Keadaan seperti ini biasanya dipicu karena beban kerja yang sudah diterima oleh karyawan tersebut terlampau berat.
Dengan demikian, maka sebagai tim HR di perusahaan, Anda harus mengadakan organizational development untuk memperbaiki sistem kerja dan manajemen di dalam perusahaan. Kegiatan seperti ini harus melibatkan karyawan dan atasan secara langsung, karena membutuhkan pengembangan budaya kerja yang lebih suportif dan friendly. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, sehingga karyawan akan dapat menyelesaikan pekerjaan kantornya secara maksimal dengan suasana kerja yang lebih menyenangkan.
4. Kesulitan dalam berkonsentrasi.
Gejala awal yang biasanya banyak ditunjukkan oleh karyawan yang sedang mengalami stres kerja adalah mereka merasa kesulitan dalam berkonsentrasi, terlebih lagi untuk jangka waktu yang sangat panjang. Biasanya akan ada banyak sekali penurunan kinerja dari karyawan tersebut. Tidak jarang pula karyawan yang merasa stres akan menjadikan terjadinya kesalahan pada pekerjaan kantor yang juga tergolong sangat mudah untuk diselesaikan. Beberapa, bahkan malah tidak bisa memenuhi deadline yang sudah diberikan oleh atasannya.
Cara untuk mengatasi stres kerja yang seperti demikian dapat dimulai dari adanya pendekatan secara personal terhadap karyawan yang bersangkutan. Biasanya, stres banyak sekali menyerang pribadi yang lebih tertutup dan terlalu sulit dalam mengutarakan isi hatinya. Untuk itulah, coba untuk mendekati mereka saat masih di luar jam kerja. Ajaklah mereka untuk lebih sering berbicara, namun jangan langsung membahas tentang kemungkinan stres yang sedang menimpanya, karena bisa-bisa mereka akan merasa seperti diintervensi. Anda bisa memulainya dengan cara mengajak mereka ngopi bersama atau jalan-jalan diluar, misalnya, lalu jadilah pendengar yang baik. Namun, jika ternyata masalahnya adalah lebih banyak dipicu karena sistem kerja atau pendelegasian tugas yang tidak seimbang dari atasan, maka harus diadakan evaluasi ulang agar tidak sampai terjadi stress kerja kepada karyawan yang lainnya.
Untuk benar-benar bisa mengatasi stres kerja yang banyak dialami oleh karyawan, maka Anda harus terlebih dahulu melihat gejala seperti apa yang menjadi sumber penyebab dari terjadinya stres yang sedang dialami oleh seseorang. Hal ini akan dapat Anda lakukan dengan cara mengidentifikasikan permasalahan seperti apa yang paling sering dialami oleh karyawan dan apa yang menjadi akar dari permasalahan tersebut. Cobalah untuk mengadakan wawancara singkat dengan karyawan untuk mengetahui seperti apa yang menjadi inti dari permasalahnya.
Dan inilah alasan utama mengapa HR berperan sangat penting dalam perjalanan sebuah perusahaan. Gunakanlah software HR untuk lebih memudahkan pekerjaan Anda di kantor. Mencari informasi data dari ribuan staff-staff perusahaan menjadi lebih mudah bagi seorang HR Admin. Software HR juga dipastikan mampu dalam memenuhi berbagai kebutuhan administrative HR dalam menentukan jam kerja karyawan, toleransi keterlambatan, dan untuk penentuan kebijakan disesuaikan dengan standart peraturan yang sudah ada pada perusahaan.
Apabila pembaca membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai artikel di atas dan membutuhkan bimbingan dalam pembuatan SOP manufacturing, membutuhkan software accounting dan Job costing, silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-8521172 atau 081-252-982900. Kami siap membantu! Terimakasih dan salam sukses.