Pada saat Anda membutuhkan tenaga kerja baru untuk mengisi suatu jabatan tertentu, maka Anda akan mengupayakan untuk proses perekrutan karyawan baru, tentunya banyak sekali berbagai pertimbangan yang berada di pikiran Anda. Pertimbangan Anda tersebut mungkin saja akan langsung berpusat kepada dua hal, yaitu:
1. Memutuskan untuk merekrut orang yang sudah berpengalaman banyak namun dengan jenjang pendidikan yang tidak terlalu tinggi.
2. Merekrut karyawan baru dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, namun dengan konsekwensi sangat minim pengalaman kerja.
Pengalaman dan pendidikan yang memang sebagai dua macam faktor yang dapat membentuk karakter seseorang. Setidaknya dari dua faktor tersebut akan sangat berpengaruh besar terhadap kinerja seseorang pada saat mereka sedang bekerja. Seberapa penting pengalaman kerja bagi seseorang? Apakah mereka yang sudah berpendidikan lebih tinggi masih mampu untuk beradaptasi dengan baik pada lingkungan kerja baru yang mungkin saja masih terbilang sulit bagi mereka?
Berbagai pertanyaan-pertanyaan seperti di atas mungkin saja akan selalu muncul pada saat Anda akan membanding-bandingkan curriculum vitae (CV) dari para calon karyawan baru Anda. Dalam CV tersebut juga akan terlihat beberapa gambaran-gambaran dari masing-masing keunggulan dari setiap kandidatnya, entah itu dari sisi pendidikannya atau pengalaman kerjanya. Lalu menurut Anda, manakah diantara keduanya yang lebih pantas untuk direkrut? Maka Anda harus mengikuti penjelasan dari konsultan manajemen autopilot di bawah ini sampai selesai agar bisa mengetahui jawabannya, dan sebagai bekal Anda dalam menentukan mana diantara keduanya yang lebih layak bagi perusahaan Anda.
1. Perhatikan track record (rekam jejak) dari masing-masing kandidat.
Track record (rekam jejak) dalam hal ini memegang peranan terpenting dalam menentukan kandidat mana yang paling terbaik dan pantas untuk direkrut. Track record akan dapat membantu Anda dalam memberikan sebuah keyakinan bahwa pilihan Anda memang sudah tepat. Jika Anda masih merasa ragu dengan track record dari para kandidat, maka cobalah untuk mempertimbangkan mereka yang masih kurang berpengalaman namun berpendidikan lebih tinggi. Mereka mungkin saja tidak terlalu mengerti tentang bagaimana seluk beluk dari dunia kerja yang sesungguhnya, akan tetapi yang harus Anda ingat adalah, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi biasanya memiliki kecenderungan untuk lebih mudah mengolah informasi. Jadi, anggaplah bahwa proses training adalah sebagai sebuah bentuk investasi jangka panjang kepada karyawan baru Anda.
2. Selalu ingat, bahwa posisi juga berpengaruh pada kinerja.
Pada akhirnya, posisi yang sedang dilamar akan menjadi penentu utamanya. Tidak akan ada artinya pendidikan yang terlalu tinggi jika digunakan pada bidang yang sama sekali tidak berhubungan dengan bidang keahliannya. Begitu pula dengan pengalaman yang sangat panjang, juga tidak akan berpengaruh jika memang pengalaman tersebut tidak ada hubungannya dengan posisi yang sedang dilamar.
Karena itulah, maka pilihlah seseorang yang memenuhi kualifikasi Anda. Pahamilah posisi seperti apa yang dibutuhkan oleh perusahaan Anda. Ketahui juga dengan pasti orang-orang seperti apa saja yang Anda butuhkan agar dapat mengerjakan desk job dari posisi tersebut, apakah posisi tersebut membutuhkan orang yang lebih berpengalaman? Atau justru malah membutuhkan mereka yang berpendidikan lebih tinggi?
Menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tersebut akan sangat membantu Anda agar lebih mudah dalam menentukan pilihan yang lebih tepat. Bersabarlah, karena untuk bisa mendapatkan karyawan yang tepat dan cocok bagi posisi di perusahaan Anda memang bukanlah sebuah pekerjaan yang instan. Anda harus lebih berhati-hati dalam proses perekrutannya, karena bagaimana cara Anda dalam merekrut karyawan Anda merupakan salah satu elemen terpenting untuk menjaga keberlangsungan budaya perusahaan Anda.
3. Pendidikan yang lebih tinggi sama halnya dengan lebih banyak pengetahuan namun minim pengalaman.
Pada saat seseorang telah dinyatakan lulus dari suatu bidang keilmuan, maka mereka akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap bidang keilmuannya tersebut apabila dibandingkan dengan mereka yang tidak atau berpendidikan lebih rendah. Pemahaman seperti ini juga tidak akan bisa didapatkan dengan mudah dari pengalaman.
Dalam dunia kerja yang sesungguhnya, akan terdapat banyak sekali situasi-situasi yang tidak terduga. Meskipun bagi seseorang yang telah banyak pengalaman sekalipun, akan ada masanya di mana dia harus menghadapi situasi tertentu yang membutuhkan kepandain dari pengetahuannya daripada pengalaman. Dengan kata lain, mereka akan tetap berada dalam fase harus belajar belajar dan belajar lagi. Akan menjadi lain jika seorang sudah berpendidikan yang lebih tinggi, maka mereka akan memiliki pengetahuan yang lebih tentang situasi tersebut.
Bahkan dalam beberapa kasus, empat hingga tujuh tahun pendidikan setara dengan segala informasi pengalaman yang sudah didapatkan dari dunia kerja selama sepuluh tahun. Seseorang dengan pendidikan yang tinggi cenderung lebih mampu dalam memahami desk job mereka sendiri dengan lebih cepat. Dengan catatan, bahwa pendidikan dan pekerjaan tersebut berada pada satu jalur koridor yang sama. Misalnya, seorang dari lulusan Teknik Sipil yang menjadi seorang Konsultan Properti atau seorang lulusan dari Ilmu Psikologi yang menjadi seorang HRD perusahaan.
4. Pengalaman kerja juga lebih berpengaruh terhadap kinerja.
Selain dari tingkat pendidikan, pengalaman kerja juga tetap berpengaruh terhadap kinerna. Banyak diantara perusahaan-perusahaan besar yang lebih memilih untuk mempekerjakan orang-orang dengan banyak pengalaman. Alasannya sangat jelas, yaitu karena mereka tidak akan membutuhkan pelatihan lagi, jikapun ada pelatihan itu juga tidak terlalu lama seperti karyawan yang minim pengalaman. Selain itu, orang yang sudah berpengalaman kerja juga telah mengetahui bagaimana etika sesungguhnya dalam dunia kerja.
Pada saat Anda memutuskan untuk lebih memilih merekrut karyawan yang sudah berpengalaman, maka Anda akan memiliki sudut pandang lain di luar perusahaan Anda. Hal itu karena mereka yang sudah pernah memiliki pengalaman untuk terjun langsung pada situasi kerja yang sesungguhnya, namun bedanya adalah mereka sebelumnya di luar perusahaan Anda.
Namun, yang harus selalu Anda ingat adalah tidak semua pengalaman adalah pengalaman yang baik. Seorang kandidat mungkin saja akan memiliki pengalaman yang sangat banyak, namun belum tentu juga memiliki track record yang bersih. Karena itulah, Anda harus tetap memastikan track record dari para calon karyawan perusahaan Anda tidak bermasalah. Jangan terlalu mudah tergiur dengan berbagai deretan pengalaman kerja dari si kandidat karyawan baru tersebut.
Nah, sekarang kesimpulannya adalah: setiap keputusan untuk merekrut seseorang dalam perusahaan tetap berada di tangan Anda. Suatu hal yang lebih jelas jika Anda menginginkan seseorang yang berpendidikan tinggi sekaligus juga sudah berpengalaman. Namun, pada kebanyakan kasus ini, hal seperti itu sangat sulit ditemukan. Tidak semua kandidat akan memiliki kecakapan tersebut.
Karena itulah, tugas Anda adalah untuk mengetahui dengan pasti, orang-orang seperti apakah yang paling dibutuhkan oleh perusahaan Anda. Perusahaan lain mungkin akan lebih memilih kandidat yang berpengalaman, namun mungkin saja perusahaan Anda tidak demikian. Jadi, semuanya memang harus kembali lagi kepada kebutuhan dari masing-masing perusahaan. Apabila pembaca membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai artikel di atas dan software HRD & Payroll, membutuhkan bimbingan dalam pembuatan SOP manufacturing, membutuhkan software accounting dan Job costing, silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-8521172 atau 081-252-982900. Kami siap membantu! Terimakasih dan salam sukses