Agar tetap bisa mempertahankan karyawan berada dalam perusahaan, terdapat banyak sekali cara yang bisa dilakukan oleh divisi HR, tidak terkecuali dengan rotasi pekerjaan karyawan. Mengapa harus demikian? Karena rotasi pekerjaan karyawan akan dapat menjadikan karyawan Anda bisa untuk mendapatkan kesempatan yang mungkin saja dia inginkan. Lalu bagaimana caranya? Baiklah perhatikan sedikit panduan dari konsultan manajemen autopilot berikut ini tentang rotasi pekerjaan karyawan.
1. Pengertian tentang rotasi pekerjaan karyawan.
Rotasi pekerjaan merupakan satu bentuk strategi untuk menukar pekerjaan karyawan, namun masih dalam lingkup perusahaan atau divisi yang sama. Karyawan akan bisa mendapatkan tugas baru dalam jangka waktu tertentu sebelum kembali lagi ke posisi awal dia bekerja. Dengan adanya program seperti ini, maka karyawan akan bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa mengembangkan pengalaman dan keterampilan baru. Tujuannya, tentu saja adalah untuk meningkatkan fleksibilitas sampai keterlibatan karyawan. Khususnya bagi karyawan yang masih muda, mereka dapat lebih meningkatkan karirnya tanpa harus keluar dari perusahaan dengan adanya program seperti ini.
2. Kelebihan melakukan program rotasi pekerjaan.
Jika Anda ingin menerapkan sistem seperti ini, ada baiknya Anda harus mengetahui terlebih dahulu tentang apa saja kelebihan dan kekurangannya, dan berikut ini adalah tentang beberapa kelebihannya:
• Mampu mengurangi rasa kebosanan.
Berdasarkan data penelitian, hanya sekitar 40% karyawan yang benar-benar terlibat dalam pekerjaannya. Berarti, sekitar 60% sisanya hanya bekerja dengan seadanya. Sebanyak 60% karyawan ini juga lebih cenderung beresiko akan resign dari pekerjaannya untuk menghindari rasa bosan dengan mendapatkan pekerjaan lain yang dirasa jauh lebih baik dan lebih menguntungkan. Manfaat dari rotasi pekerjaan ini adalah Anda dapat mengantisipasi rasa bosan tersebut dengan memberikan tanggungjawab baru kepada karyawan. Meskipun belum tentu dapat menyelesaikan permasalahan dari pekerjaan barunya, namun setidaknya dapat menjadikan mereka merasa lebih terikat dan mengurangi rasa bosannya.
• Mengembangkan keterampilan baru.
Alasan dilakukannya rotasi karyawan selanjutnya adalah agar dapat memberikan karyawan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan baru. Dengan cara seperti itu, maka mereka akan dapat merasa menjadi jauh lebih penting bagi perusahaan. Hal ini juga akan sangat baik bagi perkembangan karir mereka untuk ke depannya.
• Mendapatkan pengetahuan yang lebih tentang perusahaan.
Pada saat terjadi rotasi pekerjaan, karyawan akan lebih banyak memiliki kesempatan untuk belajar dengan lebih jauh tentang perusahaan, namun dari sisi yang berbeda. Dengan begitu, maka dia akan dapat lebih memahami tentang bagaimana pekerjaan mereka bisa diselesaikan oleh divisi-divisi lain yang berada di perusahaan, memberinya insight yang lebih mendalam serta kemampuan terbaru untuk menyelesaikan pekerjaan. Nah, karena kemampuannya terus berkembang, maka secara otomatis seorang karyawan akan menjadi lebih siap untuk menerima tanggungjawab yang lebih, termasuk jika seandainya nanti dia mendapatkan promosi untuk kenaikan jabatan baru.
3. Tantangan terberat dalam melakukan rotasi pekerjaan karyawan.
Selain dari berbagai kelebihan tersebut, melakukan rotasi pekerjaan juga masih tetap memiliki berbagai tantangan tersendiri. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
• Risiko menurunnya produktivitas.
Pada saat menerapkan rotasi karyawan, Anda akan memindahkan karyawan dari kondisi dimana semula dia begitu produktif dan kompeten karena sudah sangat terbiasa dengan berbagai pekerjaan sehari-harinya, kepada posisi baru di mana dia harus belajar kembali bahkan jika harus malah harus mulai dari nol lagi. Dan alhasil, dinamika produktivitas kerja akan menjadi lebih berisiko semakin menurun selagi karyawan tersebut masih barusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja barunya. Namun, hal itu masih bisa ditangani dengan mengadakan training atau pelatihan, namun masih tetap membutuhkan proses juga.
• Rotasi pekerjaan mungkin saja akan sangat mengecewakan bagi karyawan.
Tidak semua karyawan akan dengan senang hati menerima pergantian pekerjaan. Mungkin saja sebagian dari karyawan Anda sudah merasa sangat nyaman dan tidak ingin lagi untuk terlibat dalam program seperti ini. Bahkan bukan tidak mungkin bagi karyawan yang sudah berprestasi di perusahaan Anda tidak ingin belajar keterampilan baru, karena dia ingin lebih fokus untuk mengembangkan ketrampilan lamanya tersebut.
• Tidak merasa cocok dengan perusahaan Anda.
Tidak semua industri dan posisi jabatan bisa menerapkan program seperti ini, dan mungkin saja perusahaan Anda adalah salah satu diantaranya. Misalnya bagi posisi yang masih membutuhkan keahlian khusus seperti insinyur, desainer sampai dengan seorang akuntan. Jika Anda malah memaksakannya, maka bukannya akan memberikan solusi terbaik, malah Anda hanya akan membawa masalah baru ke dalam perusahaan Anda.
4. Tips untuk rotasi pekerjaan yang lebih efektif.
Setelah mempertimbangkan berbagai kelebihan dan tantangan terberatnya, masih terdapat beberapa tips untuk rotasi pekerjaan agar bisa menjadi efektif, yaitu:
• Harus diawali dengan tujuan akhir yang lebih jelas.
Sebelum menerapkan program seperti ini, Anda harus terlebih dahulu menetapkan tujuan akhir yang lebih jelas. Tujuan seperti ini akan menentukan perubahan pekerjaan. Jika tujuannya adalah agar karyawan dapat melakukan segala jenis pekerjaan yang ada (multi tasking), maka Anda harus melakukan penataan rotasi dengan sangat hati-hati.
Namun disisi lain, jika tujuannya adalah untuk pengembangan karyawan secara individual, misalnya untuk promosi jabatan, meningkatkan pilihan jenjang karir karyawan, atau untuk mengurangi kebosanan kerja, maka Anda membutuhkan rencana rotasi yang lebih berbeda. Rotasi pekerjaan yang lebih efektif akan ditentukan oleh tujuan yang lebih jelas.
• Harus direncanakan dengan sangat matang.
Alasannya adalah karena rencana pelatihan yang lebih optimal dapat lebih membantu karyawan untuk membangun keterampilan yang nantinya akan mereka pelajari pada setiap langkah rotasi pekerjaan dengan lebih maksimal. Jadi, rencanakan dengan sangat matang yang melibatkan karyawan dalam serangkaian pelatihan pekerjaan baru akan mampu menghasilkan karyawan yang lebih terlatih secara maksimal.
• Hiring mentor, internal trainer, atau supervisor pada setiap langkah dalam perencanaan rotasi pekerjaan.
Berhubung untuk setiap karyawan sudah memulai pekerjaan baru, maka sangat penting bagi karyawan untuk didampingi oleh mentor atau supervisor yang dapat diandalkan. Hal semacam ini yang dilakukan untuk lebih memperlancar proses belajar pekerjaan baru, tersedianya tempat untuk bertanya, sampai dapat memonitor karyawan selama proses training berlangsung.
• Membuat dokumentasi dalam bentuk tertulis.
Jenis dokumentasi dalam bentuk yang tertulis seperti ini bisa juga bermacam-macam, mulai dari semacam buku manual atau online resource yang dapat memberikan karyawan kesempatam untuk belajar tentang bagaimana posisi barunya. Apa pun itu, dokumentasi secara tertulis ini akan sangat membantu para karyawan dalam mempersiapkan diri pada saat terjadi proses rotasi pekerjaan.
Itulah beberapa panduan tentang rotasi pekerjaan karyawan dari konsultan manajemen autopilot yang masih bisa Anda lakukan untuk tujuan pengembangan perusahaan. Pastikan bahwa Anda akan melakukannya dengan tepat agar membawa dampak yang sesuai dengan keinginan Anda.
Apabila pembaca membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai artikel di atas dan software HRD & Payroll, membutuhkan bimbingan dalam pembuatan SOP manufacturing, membutuhkan software accounting dan Job costing, silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-8521172 atau 081-252-982900. Kami siap membantu! Terimakasih dan salam sukses