
5 METODE PELATIHAN KARYAWAN POPULER UNTUK PENINGKATAN SKILL KARYAWAN ANDA
Di era kesenjangan bakat dan teknologi cerdas yang lebih besar, kebutuhan akan pelatihan dan pengembangan tidak pernah sepenting ini sebelumnya. Keterampilan berumur pendek dan perusahaan merasakan tekanan. Ini mungkin alasan mengapa perusahaan akhirnya mengalihkan perhatian penuh mereka pada pelatihan berkelanjutan untuk karyawan.
Sayangnya, hanya 34% dari perusahaan ini yang merasa bahwa pelatihan itu efektif. Jadi, karena industri terus berkembang, sangat penting bagi para profesional Pembelajaran dan Pengembangan untuk mengetahui cara membuat program mereka seefektif mungkin. Langkah pertama adalah memilih metode pelatihan yang tepat untuk karyawan.
Metode pelatihan staf datang dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan ragamnya terus bertambah besar setiap tahun. Ini berarti bahwa setiap tim, departemen, dan perusahaan dapat memilih metode pelatihan terbaik untuk kebutuhan khusus mereka. Jadi, apa yang ada di menu pelatihan? Mari kita lihat berbagai jenis metode pelatihan yang tersedia saat ini.
Metode Pelatihan Tradisional
Pendekatan tradisional terhadap pelatihan masih menawarkan sejumlah manfaat dan umumnya ditemukan di banyak perusahaan saat ini. Berikut adalah daftar metode pelatihan dari kategori tradisional yang harus dipertimbangkan ketika memilih teknik pelatihan terbaik untuk karyawan di perusahaan Anda.
- Program Pelatihan Berbasis Kelas
Biasanya dipimpin oleh fasilitator yang berkualifikasi, pembelajaran di kelas berlangsung selama satu hari atau lebih di tempat fisik di dalam atau di luar lokasi. Sekelompok karyawan menjalani serangkaian slide presentasi dan aktivitas, seperti penilaian studi kasus atau informasi tentang masalah kebijakan perusahaan.
Keuntungan dari pelatihan berbasis ruang kelas adalah sekelompok karyawan dapat memperoleh pengetahuan dalam jumlah besar pada saat yang bersamaan. Sayangnya, kerugiannya banyak: tempat yang disewa, perjalanan, dan katering membuat metode pelatihan ini mahal. Karyawan juga menganggap pendekatan pelatihan ini membosankan.
- Pelatihan Interaktif
Salah satu metode pelatihan paling efektif di tempat kerja, pelatihan interaktif secara aktif melibatkan peserta didik dalam pengalaman belajar mereka sendiri. Pelatihan ini dapat berupa simulasi, skenario, role play, kuis atau permainan.
Dengan mempraktikkan keterampilan baru mereka dan menerapkannya dalam skenario kerja yang realistis, pelajar tidak hanya lebih terlibat tetapi juga lebih mungkin untuk mempertahankan apa yang telah mereka pelajari. Namun, ini bisa memakan waktu ketika dilakukan secara langsung, terutama ketika pelajar membutuhkan umpan balik rutin dari ahli konten.
- Pelatihan Kerja
Dengan on-the-job training, karyawan tidak hanya terlibat aktif dalam pembelajaran, tetapi mereka juga berpartisipasi dalam aktivitas nyata yang berkaitan dengan pekerjaan mereka saat ini atau di masa depan. Ini adalah salah satu metode pelatihan yang paling efektif untuk perencanaan suksesi.
Jenis pelatihan ini dapat menghasilkan pembelajaran yang cepat karena karyawan dilemparkan ke dalam pepatah yang dalam. Pengalaman ini bisa membuat sebagian karyawan stres, apalagi menyita waktu, karena seringnya masukan yang dibutuhkan.
Metode Pelatihan Modern
Di tempat kerja modern yang terdiri dari karyawan jarak jauh dan budaya yang beragam, metode pelatihan untuk karyawan telah berubah. Jadi, bagaimana kita mendekati pembelajaran di tempat kerja yang begitu kompleks? Jawabannya ada pada dua kata: ‘sosial’ dan ‘online’.
- Pembelajaran Sosial
Berasal dari karya Albert Bandura di tahun 70-an [2], pembelajaran sosial umumnya diartikan sebagai belajar dari orang lain dengan mengamati, meniru, dan mencontohkan perilaku mereka. Pembelajaran sosial juga bisa menjadi metode pelatihan di tempat kerja yang sangat disengaja.
Pembelajaran sosial tidak ditemukan dalam banyak metode pelatihan umum, terutama karena tidak mudah untuk menyusun, mengukur, dan mengontrol. Namun ini bisa sangat efektif, karena karyawan didorong melampaui batas peran sehari-hari mereka, memperoleh perspektif baru dan keterampilan memecahkan masalah.
- Pelatihan Online
eLearning, atau pelatihan online, telah menjadi salah satu solusi yang paling dikenal luas untuk tantangan bagaimana melatih karyawan secara efektif. Program pelatihan tempat kerja online dapat mencakup kursus eLearning, webinar, video, dll., Dan memungkinkan informasi disajikan dan diuji dengan berbagai cara.
Variasi yang ditawarkan pelatihan online membuat karyawan dapat belajar sesuai dengan gaya dan kebutuhan mendesak mereka. Ini juga berarti mereka dapat belajar saat dalam perjalanan. Sisi negatifnya? Sedikit lebih dari biaya pengembangan awal dan biaya layanan Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) yang andal.
BAGAIMANA MEMILIH METODE PELATIHAN TEMPAT KERJA YANG TEPAT
Meskipun mungkin tampak luar biasa untuk memiliki begitu banyak pilihan yang tersedia, memilih metode pelatihan yang tepat untuk karyawan merupakan keputusan penting. Tidak peduli berapa banyak uang yang Anda investasikan dalam pelatihan jika itu pelatihan yang salah. Lagi pula, bahkan pasak persegi yang mahal tidak akan muat ke dalam lubang bundar.
Berikut adalah 3 pertanyaan untuk mengidentifikasi metode pelatihan karyawan yang paling efektif untuk program pelatihan Anda.
1. Apa Tujuan Program Pelatihan?
Langkah pertama adalah selalu menetapkan tujuan program pelatihan karena metode pelatihan tertentu untuk karyawan lebih cocok untuk masing-masing program. Misalnya, sesi pelatihan berbasis ruang kelas mungkin efektif untuk menyampaikan informasi tentang kebijakan hubungan karyawan perusahaan. Namun, metode yang sama ini tidak akan efektif dalam mendidik manajer tentang cara menangani pelanggaran di tempat kerja. Permainan peran dan skenario akan lebih cocok dalam kasus ini.
Ketika keterampilan baru atau yang sudah ada perlu dikembangkan, pelatihan interaktif dan eLearning seringkali paling efektif. Ketika keterampilan ini adalah keterampilan lunak (seperti pemecahan masalah), daripada keterampilan teknis, teknik pembelajaran sosial juga bisa berhasil. Saat merencanakan suksesi atau ingin membentuk perilaku tertentu di tempat kerja, metode pelatihan di tempat kerja seperti pembinaan efektif.
Pengetahuan baru misalnya tentang penyebab burnout karyawan dapat diperoleh melalui teknik pelatihan sederhana seperti membaca, catatan tertulis, infografik atau bahkan seminar. Menggunakan video dan webinar online memiliki keuntungan tambahan dalam membuat pembelajaran ini nyaman bagi karyawan.
2. Siapakah Audiens yang Dituju?
Guru pemasaran terkenal, Chris Brogan, berkata bahwa kita harus selalu “menjadikan pembeli sebagai pahlawan”. Dan prinsip ini memiliki relevansi yang sama dalam pembelajaran seperti halnya dalam pemasaran. Pelatihan paling efektif jika audiens sasaran memahami dan percaya akan manfaat program pelatihan. Jadi, metode pelatihan yang paling efektif membuat pelajar menjadi pahlawan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan di sini termasuk demografi, sifat pekerjaan, tingkat senioritas, dan apakah pembelajaran akan dilakukan dalam kelompok atau per individu atau tidak. Mari kita bongkar pertimbangan ini.
- Demografi. Karyawan yang termasuk dalam kategori generasi yang lebih tua mungkin lebih nyaman dengan metode pelatihan tradisional daripada kursus eLearning. Demikian pula, generasi Milenial kemungkinan akan lebih berinvestasi dalam pembelajaran jika hal itu terjadi pada perangkat yang mereka gunakan sepanjang hari. Metode pembelajaran sosial akan lebih efektif dalam budaya di mana nilai-nilai dan komunitas bersama diprioritaskan di atas tujuan atau persaingan individu. Pelatihan online paling efektif jika karyawan tersebar secara geografis.
- Sifat Pekerjaan. Pekerjaan yang membutuhkan sering bepergian biasanya mendapatkan keuntungan dari kemudahan metode pelatihan online. Demikian pula, pekerjaan, di mana pengetahuan mungkin perlu diperoleh dengan cepat, akan mendapat manfaat dari potongan pengetahuan berukuran kecil dan dapat diakses di LMS. Misalnya, petugas dukungan pelanggan mungkin perlu mempelajari cara menyelesaikan masalah teknis pelanggan saat mereka masih berbicara di telepon! Ketika pekerjaan relatif sederhana, mereka seringkali membutuhkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang dapat dipelajari dengan sedikit latihan. Namun, teknik pelatihan terbaik untuk karyawan dengan pekerjaan teknis yang kompleks adalah yang membutuhkan partisipasi aktif, seperti metode pelatihan interaktif.
- Tingkat Senioritas. Peran senior sering kali memiliki beberapa karakteristik serupa. Karyawan ini membutuhkan soft skill seperti kepemimpinan dan kecerdasan emosional. Mereka juga sibuk, dan tujuan Pembelajaran dan Pengembangan mereka unik. Ini berarti bahwa mereka mungkin memerlukan kombinasi metode pelatihan untuk memenuhi tujuan pembelajaran mereka. Pelatihan online memberi mereka kemudahan untuk mengakses pelatihan kapan dan di mana mereka inginkan. Ini juga memungkinkan mereka untuk memilih modul konten yang paling relevan bagi mereka. Namun, seminar dan konferensi kepemimpinan juga dapat memberikan peluang positif untuk pembelajaran sosial dan perolehan pengetahuan baru terkait tren industri.
- Pembelajaran Individu versus Kelompok. Jika hanya satu atau dua karyawan yang memiliki tujuan pembelajaran yang sama, metode pelatihan seperti penugasan atau pembinaan dapat menjadi efektif. Namun, ketika banyak karyawan harus memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang sama, sesi pelatihan berbasis kelas, teknik pembelajaran sosial, dan eLearning dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Misalnya, tim TI yang perlu mempelajari tentang phishing dapat menghadiri webinar langsung atau menyelesaikan kursus eLearning di waktu mereka sendiri.
3. Apa Hambatannya?
Pelatihan jarang, jika pernah, gratis. Ini membutuhkan investasi uang, waktu, dan sumber daya lainnya. Bahkan pembinaan, misalnya, menyita waktu yang berharga dari karyawan yang berpengalaman dan sering kali senior untuk mempromosikan pendidikan karyawan lain.
Ketika waktu terbatas, pertahankan metode pelatihan yang cepat dan nyaman. Lokakarya berbasis kelas satu hari mungkin bisa melakukan pekerjaan itu. Atau, jika karyawan tidak ditempatkan di ruang kerja yang sama dan perusahaan telah menjalankan LMS, pertimbangkan untuk menyediakan materi pembelajaran secara online.
Jika anggaran terbatas, metode pelatihan terbaik cenderung memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman karyawan yang ada dan menghindari kebutuhan akan Pakar Subjek eksternal atau fasilitator. Teknik seperti pembinaan, penugasan, rotasi pekerjaan, dan webinar yang dihosting secara internal dapat menghemat biaya. Kursus eLearning yang memanfaatkan informasi yang dikurasi, seperti video online, infografis, dan artikel yang ada juga dapat berfungsi.
Saat ini, pelatihan jarang menjadi acara yang hanya sekali saja. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang, mereka harus terus mengembangkan keterampilan karyawan dan mendorong pembelajaran di tempat kerja. Jadi, dalam banyak kasus, berbagai metode pelatihan akan berguna pada beberapa tahap perjalanan pembelajaran.