Membangun Core value untuk Bisnis
Sebuah bisnis meski awalnya kecil sangat memungkinkan untuk bisa berkembang pesat setelah memahami core value perusahaan dan mulai menjalankan bisnis berdasarkan nilai-nilai tersebut.
Baca juga konten lainnya: 3 Kunci Membuat Keputusan Lebih Baik di Tempat Kerja
Core value vs. Tujuan Bisnis
Core value dan tujuan bisnis bukanlah hal yang sama. Tujuan bisnis adalah apa yang ingin Anda capai, sedangkan core value membantu menentukan sifat dan pendekatan untuk mencapai tujuan tersebut. Core value adalah dasar budaya perusahaan Anda dan membantu menciptakan sinergi antar karyawan.
Contoh Penerapan Core value
Semisal perusahaan Anda memiliki core value untuk terus berkembang, bereksperimen tanpa takut gagal, berekspresi, dan menikmati perjalanan bisnis. Ketika mewawancarai kandidat karyawan baru, Anda mungkin akan mengajukan pertanyaan perilaku untuk melihat apakah mereka menunjukkan core value Anda. Jika jawaban mereka tidak sesuai dengan core value Anda, maka Anda bisa jadi tidak akan mempekerjakan mereka. Tidak peduli seberapa hebat keterampilan mereka, mereka tidak akan cocok dengan budaya perusahaan Anda. Core value membantu menciptakan keselarasan dalam tim.
Apa yang Lebih Penting – Keterampilan atau Core value?
Keduanya penting. Anda pasti mencari orang dengan keterampilan untuk melakukan pekerjaan tertentu, tetapi core value menjadi penentu akhir. Anda akan menemukan banyak orang yang pernah melakukan pekerjaan sejenis sebelumnya, tetapi hanya sedikit yang memiliki kombinasi nilai yang Anda cari.
Core value, Komunikasi, dan Karyawan
Karyawan ingin merasa aman. Komunikasi yang jelas mendukung hal itu. Core value memberikan pedoman yang jelas kepada karyawan tentang bagaimana mereka diharapkan berperilaku. Ketika Anda merekrut berdasarkan core value yang ditetapkan dan nilai-nilai tersebut dikomunikasikan dengan jelas, Anda meningkatkan peluang untuk mempertahankan karyawan dengan lebih baik. Selain itu, perusahaan Anda juga menjadi lebih mudah dikelola.
Core value: Yang Harus Dilakukan dan Dihindari
Core value yang baik mengarah pada retensi karyawan yang lebih baik, profitabilitas, dan membuat manajemen jauh lebih sederhana dan menyenangkan. Namun, menetapkan nilai saja tidak otomatis berhasil. Anda bisa saja memilih nilai yang terdengar bagus secara umum, tetapi tidak tepat untuk perusahaan Anda. Berdasarkan pengalaman, berikut jenis nilai yang tidak efektif:
- Nilai yang Tidak Jelas – Nilai perlu membantu karyawan memahami cara berperilaku. Jika nilai Anda tidak jelas, tujuan tersebut tidak akan tercapai. Harapan perilaku harus jelas.
- Nilai yang Tidak Sesuai Kenyataan – Nilai harus sesuai dengan perusahaan Anda. Terkadang orang menetapkan nilai berdasarkan apa yang mereka inginkan untuk perusahaan mereka (aspirasi), tetapi tidak berdasarkan cara perusahaan beroperasi saat ini. Anda perlu mengubah nilai agar sesuai dengan perusahaan atau menggunakannya sebagai peringatan untuk mengubah perusahaan. Kemudian Anda harus membuat prosedur untuk beroperasi sesuai dengan nilai-nilai tersebut.
- Nilai yang Dijiplak – Anda harus melakukan banyak refleksi untuk membangun nilai dan harus jujur pada diri sendiri. Terkadang orang hanya meniru nilai dari perusahaan lain karena mereka menyukainya atau terdengar bagus. Tetapi Anda harus menjalankan nilai-nilai tersebut.
- Nilai yang Sulit Diukur – Seperti yang disebutkan sebelumnya, Anda harus membuat prosedur untuk membantu karyawan menjalankan nilai-nilai tersebut. Anda juga harus memiliki proses untuk mengevaluasi apakah hal itu terjadi atau tidak.
- Terlalu Banyak Nilai – Terlalu banyak nilai bisa membingungkan karyawan dan lebih sulit diukur.
Baca juga konten lainnya: 5 Langkah Membangun Bisnis Sistem Autopilot Yang Sukses
Tips Membuat Core value
- Jujurlah tentang bagaimana Anda mengharapkan perusahaan dan karyawan Anda beroperasi.
- Jika Anda sudah memiliki perusahaan, evaluasi kesuksesan dan kegagalan Anda dan cari benang merahnya.
- Diskusikan core value Anda dengan orang yang mengenal Anda dan perusahaan Anda dengan baik; orang yang akan jujur kepada Anda. Terkadang, apa yang Anda anggap sebagai core value bukanlah core value yang sebenarnya. Misalnya, Jay awalnya berpikir menjadi pelopor adalah core value, tetapi dengan lebih banyak refleksi dan diskusi dengan orang yang dikenalnya, dia menemukan bahwa yang sebenarnya dia ingin perusahaan hargai adalah eksperimen.
Setelah Anda menetapkan core value, pastikan untuk membuat mekanisme untuk membantu karyawan bertindak berdasarkan nilai-nilai tersebut dan manajer mengevaluasi kinerja.
Terimakasih sudah membanca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat ya.
Oh ya.. Jika Anda masih bingung bagaimana menangani tim Anda dan masih sulit bagaimana membuat Keputusan penjualan yang tepat untuk tim penjualan Anda, silahkan ikuti pelatihan “Supervisi Efektif pada Tim Penjualan bagi Manajer Penjualan” Disini.
Pelatihan “Supervisi Efektif pada Tim Penjualan bagi Manajer Penjualan” adalah pelatihan tatap muka yang akan membuat pesertanya mampu bekerja sebagai leader penjualan yang efektif dan disegani.