Dalam internal perusahaan, keberadaan divisi HR memiliki perananan yang begitu vital. Orang-orang dalam divisi ini harus bertanggungjawab dalam hal pengelolaan SDM yang dimiliki perusahaan semaksimal mungkin untuk perkembangan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, setiap masing-masing individu dalam divisi ini harus benar-benar kompeten untuk berdedikasi penuh terhadap perusahaan. Namun, apa jadinya apabila divisi HR itu sendiri masih kurang kompeten dalam menjalankan segala tugas-tugasnya, sehingga fungsionalitasnya masih kurang efektif dalam mengelola karyawan internal perusahaan?
Karena itulah, maka berikut ini merupakan beberapa konsekuensi yang harus dihadapi oleh perusahaan apabila memiliki divisi HR yang kurang bagus kinerjanya.
1. Efektivitas Perusahaan Akan Semakin Menurun Dengan Cepat.
Pada saat divisi HR internal perusahaan sudah tidak mampu lagi untuk menjalankan peran dan fungsinya dengan baik, maka sumber daya manusia yang sudah ada tidak akan bisa terkelola dengan sebagaimana mestinya. Karyawan sudah tidak lagi dapat dipekerjakan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya masing-masing. Tentunya hal ini akan semakin mengurangi tingkat produktivitas perusahaan untuk ke depannya. Hal itu bisa disebabkan karena sejak dari awal, divisi HR internal perusahaanlah yang paling mengetahui tentang kelebihan dan kekurangan dari karyawannya sejak proses awal mula perekrutannya. Oleh karena alasan itulah, apabila SDM tidak segera dipetakan sesuai dengan hal tersebut, maka bisa jadi akan semakin meluas, sehingga terjadilah “chaos/kekacauan” kinerja pada internal perusahaan Anda.
2. Adanya Perekrutan yang Seharusnya Tidak Perlu.
Penurunan kinerja dari divisi HR juga akan mengakibatkans semakin menurunnya tingkat performa dari para karyawannya. Karena karyawannya sama sekali tidak difungsikan dengan sebagaimana semestinya, maka dari itu, apabila terjadi penambahan order dan perusahaan tidak memiliki sumber daya yang mencukupi untuk mengelolanya, maka divisi HR akan semakin tergesa-gesa untuk merekrut karyawan baru.
Padahal, sebelum merekrut karyawan baru, alangkah baiknya jika Anda melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap karyawan yang ada, misalnya dengan melakukan berbagai perombakan karyawan dan pengalokasian yang lebih tepat. Bisa jadi, sebenarnya perusahaan Anda tidak membutuhkan karyawan baru. Hanya karena kemampuan SDM yang masih belum terlihat sepenuhnya, bukan berarti Anda harus merekrut karyawan baru, bukan?
3. Menurunkan Semangat Para Karyawan.
Sebagai seorang HR internal perusahaan, Anda juga harus mampu untuk menunjukkan karisma dan harus bisa menanamkan semangat pada semua karyawan. Apa yang Anda lakukan akan berimbas kepada para karyawan Anda. Apabila Anda kurang percaya diri dan kurang berdedikasi terhadap perusahaan, maka bawahan Andapun juga akan melakukan hal yang sama terhadap Anda. hal itu tentunya akan semakin menjadikan suasana kerja menjadi kurang menantang dan menjadi sangat membosankan. Akibatnya adalah, karyawan akan menjadi semakin malas bekerja, karena mereka tidak menemukan hal lain yang dapat memotivasi mereka. Sehingga semangat bekerja merekapun semakin menurun drastis.
4. Memicu Semakin Tingginya Tingkat Turnover Karyawan.
Dalam bekerja, para karyawan sebenarnya membutuhkan suasana kantor yang benar-benar nyaman agar mereka bisa bekerja secara lebih rileks tanpa merasakan adanya tekanan atau gangguan yang bisa menjadikan mereka semakin stres. Karyawan yang stres tidak akan dapat bekerja dengan baik, sehingga hal ini juga akan semakin berimbas kepada penurunan tingkat produktivitas perusahaan. Seorang HR internal perusahaan yang baik tentunya harus paham betul tentang hal ini. Sehingga mereka akan terus berusaha untuk menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang benar-benar nyaman bagi para karyawannya.
Akan menjadi sangat berbeda apabila divisi HR masih kurang paham tentang hubungan antara lingkungan kerja dengan bagaimana kondisi karyawan. Kesejahteraanpun menjadi kurang diperhatikan. Karyawan yang merasa kurang puas atau berpikir bahwa yang mereka dapatkan di perusahaan itu tidak sesuai dengan kontribusi yang telah mereka berikan, maka yang akan terjadi adalah memicu semakin tingginya tingkat turnover karyawan dalam internal perusahaan. Dampak terbesar dari hal ini adalah perusahaan harus melakukan selalu melakukan proses rekrutment karyawan lagi dan lagi, hal itu tentunya akan menyerap dana perusahaan yang begitu besar bukan?
5. Pembengkakan Biaya Terhadap Divisi HR.
Masalah terbesar yang harus dihadapi oleh perusahaan, apabila divisi HR masih kurang efektif adalah semakin membengkaknya biaya. Divisi HR yang kurang jeli dalam melihat dan mengalokasikan SDM pada perusahaan, akan terus melakukan perekrutan tenaga kerja baru untuk dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Padahal, seharusnya kebutuhan seperti ini masih bisa dipenuhi dengan semakin mengoptimalkan SDM yang sudah ada. Dan akibat terburuknya adalah biaya perekrutan yang semakin membengkak. Selain itu, pengadaan training yang tidak begitu efektif juga akan semakin menambah berat beban keuangan perusahaan itu sendiri.
Karena keberadaan divisi HR ini sangat penting bagi perusahaan, maka sebagai pelaku bisnis Anda juga diharuskan untuk tahu, apakah divisi HR perusahaan Anda saat ini masih baik-baik saja atau tidak? Segeralah melakukan perombakan apabila dirasa divisi HR yang Anda miliki masih kurang kompeten. Atau apabila Anda adalah seorang HR, maka Anda harus mampu untuk mengelola karyawan dengan sebaik-baiknya. Penggunaan software khusus untuk HRD dan Payroll juga menjadi salah satu solusi yang tepat agar dapat membantu Anda dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari kinerja divisi HR. Software khusus untuk HRD dan Payroll akan semakin mempermudah pekerjaan divisi HR yang lebih bersifat administratif sehingga para staff HR bisa lebih fokus kepada hal-hal lainnya yang lebih penting.
Apabila pembaca membutuhkan bantuan dan pendampingan tentang perkembangan bisnis dan konsultasi bisnis atau seputar software akuntansi, silahkan hubungi 0818521172, Simpati : 081-252-982-900, Office (only call no sms) : 0811-3444-910 atau email ke groedu@gmail.com bisa juga groedu_inti@hotmail.com